EkonomiNews

BPMA: Ada 13 WK Blok Migas Saat Ini Beroperasi di Aceh

Ilustrasi sumur gas | Foto: KataData

BANDA ACEH (popularitas.com) – Sedikitnya terdapat 13 Wilayah Kerja Blok Minyak Bumi dan Gas yang saat ini sudah beroperasi di Aceh. Dari jumlah tersebut, baru tujuh diantaranya yang sudah memasuki tahap eksploitasi atau tahap produksi, lima WK tahap eksplorasi atau pencarian dan satu tahap terminasi yang tidak mampu dikelola serta akan dikembalikan.

“Namun tidak semua blok itu berada di bawah BPMA. Di luar zona 12 Mil laut itu berada di luar pengawasan BPMA,” ungkap Divisi Penunjang Operasi Badan Pengelola Minyak Aceh (BPMA), Iskandar Muda, dalam diskusi Senior Editor Gathering yang berlangsung di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Jumat, 27 September 2019 siang.

Iskandar Muda menyebutkan ada beberapa blok di Aceh yang akan melakukan pengeboran dalam waktu dekat untuk memastikan potensi mineral yang terkandung di bawahnya. Dia berharap pengeboran yang dilakukan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi Aceh di masa mendatang.

Baca: Pemerintah Aceh Diminta Pertahankan Skema Kontrak Cost and Recovery Blok NSB

“Mudah-mudahan kita berdoa bersama untuk kemajuan Aceh,” lanjut Iskandar Muda. Dia menyebutkan blok terdekat yang bakal dieksplorasi tersebut berada di kawasan Blok Andaman III.

Pun begitu, Iskandar mengatakan, produksi migas tidak dapat dilakukan dalam waktu cepat karena adanya tahapan-tahapan yang dilalui. Iskandar bahkan menyebutkan rentan waktu yang dibutuhkan dapat mencapai lima tahun. Terlebih untuk blok bersifat gas, dimana harus ada pembeli terlebih dahulu baru bisa dilakukan eksploitasi. “Kalau minyak lebih mudah. Kita punya tangki banyak jadi bisa kita masukkan dalam tangki kita untuk disimpan sementara waktu. Namun kalau gas harus disalurkan langsung ke buyer-buyer kita,” tambahnya lagi.

Di sisi lain, Iskandar mengungkapkan, pihak BPMA telah mempertemukan pihak Premier Oil dengan Plt Gubernur Aceh. Perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan ini disebutkan, sedang bersiap-siap untuk melakukan pengeboran di salah satu WK yang ada di Aceh. “Mungkin di tahun 2021,” kata Iskandar.*(BNA)

Shares: