News

Cerita Suharno menerobos banjir untuk melayani pernikahan di Aceh Tamiang

Cerita Suharno menerobos banjir untuk melayani pernikahan di Aceh Tamiang
Cerita Suharno menerobos banjir untuk melayani pernikahan di Aceh Tamiang
Pernikahan di Aceh Taming di tengah kondisi banjir di daerah itu. Foto: Ist

POPULARITAS.COM – Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang sudah hampir sepekan belum surut, selain merendam permukiman warga, air juga merendam kantor-kantor pemerintahan. Akibatnya sejumlah pelayanan publik vakum sementara.

Namun tidak bagi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, meski dalam suasana banjir penghulu tetap melayani pencatatan pernikahan masyarakat.

“Sejak banjir melanda Aceh Tamiang beberapa hari lalu setiap hari ada masyarakat yang melaksanakan pernikahan baik di KUA maupun diluar kantor, padahal hampir semua KUA sudah direndam air, namun kita memaklumi hajat ini telah dipersiapkan masyarakat jauh jauh hari, InsyaAllah petugas KUA siap melayani,” ujar Anwar, Kasi Bimas Islam Kemenag Aceh Tamiang dalam keterangannya, Senin (7/11/2022).

“Artinya kita siap melayani masyarakat yang mengkonfirmasi atau tetap melanjutkan proses perbaikannya, tapi ada juga yang menunda sementara karena alasan kondisi,” lanjutnya.

Ia menceritakan, dari laporan penghulu di lapangan, ada pencatatan nikah yang semula di kantor KUA namun air semakin tinggi, terpaksa pindah ke rumah yang telah disiapkan oleh keluarga pengantin walau di halaman juga sudah digenangi air.

Seperti diceritakan Suharno, Penghulu KUA Banda Mulia. Awalnya calon pengantin sempat tertahan di Seumadam selama dua hari karena jalan nasional banjir tidak bisa lewat kendaraan.

Kemudian ia berjuang menerobos banjir sampai pukul 4 dini hari, meski saat itu belum ada kepastian nikah: ditunda atau lanjut. Akhirnya dihubungi perangkat desa bahwa pernikahan lanjut, tapi lokasinya pindah ke rumah saudara pengantin perempuan yang airnya tidak masuk ke rumah.

Selain itu, ada juga Penghulu yang harus menggunakan truck besar untuk menerobos banjir, kemudian lanjut dengan transportasi lain yang telah didesain bisa menerobos banjir, ini terjadi di KUA Mayad Payed kemarin.

“Kendaraan dinas Penghulu terpaksa diboyong ke atas truck untuk melewati banjir, karena masyarakat sudah menunggu, mereka telah mempersiapkan semuanya walau dalam keadaan banjir, Penghulu kita hadir kesana dengan penuh perjuangan,” kata Anwar.

Selain itu, katanya ada juga penghulu yang dijemput masyarakat menggunakan sampan sampai tiba di lokasi pencatatan nikah. “Ada banyak kisah para penghulu di Aceh Tamiang dalam melayani pencatatan pernikahan di tengah tengah banjir, semangat kawan kawan ASN Kemenag Aceh Tamiang luar biasa,” ujar Anwar.

Kepala Kantor Kemenag Aceh Tamiang, Fadhli mengatakan secara umum kondisi administrasi Kantor Kemenag belum aktif namun pelayanan masyarakat yang sifatnya urgen, ASN Kemenag Aceh Tamiang tetap memberikan pelayanan.

“Kami mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih kepada ASN Kemenag Aceh Tamiang, khususnya kawan-kawan Penghulu dan petugas di KUA lainnya yang telah mengedepankan layanan kepada masyarakat meski rumah mereka sendiri juga terendam banjir,” ujar Fadhli.

Secara umum, Fadhli menyampaikan kondisi KUA Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tamiang berdampak banjir.

“Ada 4 KUA tergenang air, didalam kantor sampai lutut org dewasa. Sedangkan 8 KUA akses jalan putus total selama 3 hari kecuali menggunakan sampan itupun sangat sulit sekali,” jelas Fadhli.

Shares: