POPULARITAS.COM – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh selenggarakan deklarasi kampanye damai. Acara tersebut dilangsungkan di salah satu hotel di Banda Aceh, Selasa (24/5/2024) malam. Kegiatan itu, diikuti dua pasangan calon gubernur yang akan bertarung pada Pilkada 2024.
Deklarasi kampanye damai tersebut, juga dihadiri unsur forum komunikasi pimpinan daerah (forkompimda), seluruh unsur komisioner, dan para partai pengusung serta simpatisan.
Ketua KIP Aceh Saiful saat beri sambutan mengatakan bahwa, penyelenggaraan deklarasi kampanye damai sebagai bagian untuk wujudkan Pilkada 2024 yang aman, tertib, jujur dan adil. “Kita ingin Pilkada 2024 di Aceh bisa berlangsung damai dan lancar,” katanya.
Dalam deklarasi tersebut, kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh ikut mengucapkan ikrar Pilkada damai yang mengikuti bacaan Ketua KIP Aceh, Saiful.
Adapun ikrar Pilkada Aceh damai yang diucapkan bersama tersebut yakni mewujudkan pemilihan yang langsung umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Kemudian, berjanji melaksanakan kampanye pemilihan yang aman, tertib dan damai, berintegritas tanpa hoaks, dan politik sara dan politik uang.
Ketiga, melaksanakan kampanye pemilihan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan dilarang menggunakan simbol-simbol atau atribut yang dapat menimbulkan konflik.
Usai mengucapkan ikrar, para pasangan calon, penyelenggara dan unsur Forkopimda Aceh secara bersama-sama menandatangani fakta integritas Pilkada Aceh damai.
Dalam kesempatan ini, diharapkan kepada pasangan calon untuk tidak saling mengumbar hal negatif terhadap lawan politik. Melainkan, mempromosikan visi dan misi, program kerja masing-masing.
“Karena pada dasarnya kampanye adalah upaya meyakinkan pemilih untuk memilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh,” ujarnya.
Saiful juga meyakini, para pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh semuanya bersahabat, bersaudara, dan memiliki niat untuk menjaga kedamaian dan membangun Aceh.
Dirinya juga menegaskan bahwa dalam pelaksanaan Pilkada Aceh ke depan, KIP Aceh tidak bisa bekerja sendiri, butuh dukungan dan kerja sama dari semua stakeholder.
“Kami mengharapkan dukungan kerja sama dan kolaborasi dari Panwaslih, partai politik, Pemerintah Aceh, DPRA penegak hukum serta semua lapisan masyarakat dalam mewujudkan Pilkada yang lancar dan aman,” demikian Saiful.