EkonomiNews

Geuchik Kreatif Aceh Utara Racik Minyak Nilam jadi Parfum Mangat Be

Geuchik Mahyeddin | Foto: Razali

LHOKSUKON (popularitas.com) – Nyak Din tidak mau menyia-nyiakan bahan baku minyak nilam asal Aceh Utara yang diketahui memiliki varietas terbaik di dunia. Dia bersama kader Pembangunan Manusia Gampong Kilometer VIII Kecamatan Simpang Keuramat lantas meracik minyak nilam tersebut sebagai pengikat aroma parfum Mangat Bee yang kini masih dalam tahapan izin berproduksi.

Parfum ini merupakan produk asli Usaha Peningkatan Perekonomian Keluarga Sejahtera (UPPKS) KM VIII yang dikoordinir Nyak Din selaku geuchik di desa tersebut. Pria yang bernama Mahyeddin Abubakar ini mengaku produksi minyak atsiri di wilayah tersebut sebenarnya telah berkembang sejak 1996 silam. “Bahkan pada 1998 dampak puncaknya krisis moneter dunia tidak dirasakan oleh petani nilam di sana karena saat itu harga minyak nilam di atas Rp1 juta per kilogram,” ungkap Nyak Din sapaan akrab Mahyeddin, Kamis, 21 November 2019.

Dia berharap dengan kreativitas tersebut pemerintah Aceh Utara dapat lebih serius membantu para petani di desanya. Apalagi SK Menteri Pertanian Nomor: 320/Kpts/SR.120/8/2005 telah menyebutkan minyak nilam di sana merupakan varietas terbaik di dunia. Daya produksi ternanya bahkan mencapai 42,59-64,67 ton per hektar dengan produksi minyak 273,49-415,65 Kilogram per hektar. Kadar pathchouli alcohol minyak nilam Aceh Utara juga mencapai 34,46 persen.

Nyak Din menyebutkan 90 persen kebutuhan minyak nilam dunia dipasok dari Indonesia. Sementara 70 persen minyak nilam tersebut berasal dari Aceh. Lebih lanjut, Nyak Din mengungkapkan nilam Aceh merupakan varietas unggul dengan kualitas terbaik di dunia. Pogostemon cablon benth asal Aceh juga mampu menghasilkan minyak dengan rendemen 3 persen dan kandungan patchouly alcohol (pa) di atas 30 persen.

“Minyak nilam ini mutlak dibutuhkan dalam industri parfum sebagai bahan fixatif pengikat aroma, sehingga wanginya bisa bertahan lebih dari 12 jam,” kata Nyak Din lagi di hadapan Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib.

Nyak Din mengaku pihaknya telah melepas parfum Mangat Bee yang merupakan hasil racikan kandungan minyak nilam sebagai pengikat aroma sejak 18 November 2019. Sayangnya, merk parfum yang baru lahir ini belum mendapatkan izin resmi dari BPOM maupun Disperindag. “Namun, bahan-bahan yang terkandung di dalam racikan minyak wangi tersebut salah satunya adalah cetearyl alcohol yang merupakan jenis alkohol nonkhamr dan mendapat sertifikasi halal dari LPPOM-MUI,” kata Mahyeddin.

Bupati Muammad Thaib alias Cek Mad turut mengapresiasi kreativitas Nyak Din bersama KPM-G UPPKS Gampong KM VIII tersebut. Dia bahkan menyebutkan butuh perhatian khusus dari pemerintah agar produk asli Aceh Utara itu dapat lebih berkembang.

“Kami juga meminta kepada Kadis DPMG untuk lebih produktif dalam hal pengembangan ekonomi gampong,” katanya.* (C-006)

Shares: