NewsPolitik

Indonesia kecam pembakaran Alquran di Denmark

Indonesia kecam pembakaran Alquran di Denmark
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (HO-PTRI New York)

POPULARITAS.COM – Indonesia kecam keras aksi pembakaran kitab suci umat muslim Alquran di Kopenhagen, Denmark. Pernyataan itu disampaikan oleh Menlu RI Retno Marsudi dalam was keterangannya, Senin (14/8/2023) di Jakarta.

Dikatakannya, tindakan provokatif dengan membakar Alquran itu sangat menciderai umat islam. Untuk itu, Indonesia telah kirimkan nota diplomatik kepada Kementrian Luar Negeri  Denmark serta memanggil Dubes Denmar guna sampaikan protes.

“Indonesia sangat menyesal aksi itu, dan mengecam tindakan pembakaran Alquran di Denmark,” kata Menlu Retno Marsudi dikutip dari laman Antara.

Diketahui, kelompok sayap kanan di Denmark Danske Patrioter, pada 12 Agustus 2023 melakukan aksi pembakaran Alquran di depan Kedubes negara mayoritas muslim di Kopenhagen, yakni, Pakistan, Aljazair, Maroko, serta di sebuah masjid pada 12 Agustus lalu.

Selain itu, Retno juga telah menerima panggilan telepon dari Menlu Denmark Lars Lokke Rasmussen dan menyampaikan posisi tegas Indonesia terhadap masalah ini.

“Saya sampaikan (kepada Menlu Denmark): jangan berlindung di balik freedom of expression. Tindakan ini melukai umat Islam di seluruh dunia dan tidak seharusnya dilakukan,” tutur Retno.

Lebih lanjut dia memperingatkan bahwa aksi provokasi semacam itu bisa menyebarkan kebencian dan sangat berbeda dengan keinginan Indonesia untuk terus memelihara dialog antaragama.

Sementara itu, Indonesia juga terus menyuarakan agar negara-negara membuat aturan tegas untuk melarang penghinaan terhadap simbol-simbol keagamaan apa pun di dunia.

“Ini yang diminta oleh OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) dan ada resolusi Dewan HAM PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa ) yang kita terus dorong, supaya semua negara membuat aturan yang melarang orang menghina simbol-simbol agama,” ujar Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu Umar Hadi.

Dia pun berharap insiden pembakaran atau penghinaan al Quran tidak mengundang reaksi yang berlebihan, sehingga tidak memicu tindak kekerasan lainnya.

Tahun ini, aksi pembakaran Al Quran marak terjadi di beberapa negara Eropa. Pemerintah Swedia, Denmark–tempat di mana insiden terjadi akhir-akhir ini–selalu berdalih aktivitas tersebut berada di bawah pengawasan polisi sehingga bukan tanggung jawab langsung pemerintah.

Di negara-negara itu, aksi semacam itu seringkali dianggap sebagai hak kebebasan berekspresi.

Komunitas dan organisasi internasional mendesak agar kedua negara mengambil sikap tegas terhadap pelaku sehingga insiden serupa tak terjadi.

Editor : Hendro Saky

Shares: