News

Investor UEA Bakal Bangun Resort Mirip Maldives di Pulau Banyak

Pulau Banyak. (popularitas/dani)

Excecutive Director Murban Energy, Amine Abid, mengaku telah mengunjungi Pulau Banyak. Kedatangannya tersebut untuk melihat secara langsung potensi pariwisata yang ada di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil tersebut.

Amine mengaku, sangat terkesan dengan kondisi pulau-pulau kecil yang ada di gugusan Pulau Banyak.

Ia mengatakan, spot-spot di Pulau Banyak sangat bagus, namun, masih banyak pulau-pulau kecil lain yang belum dimanfaatkan oleh pemerintah, padahal di sana sangat menarik untuk dikembangkan di industri perhotelan maupun restoran.

Ia juga mengungkapkan, lahan yang mereka butuhkan adalah wilayah yang tidak terlalu besar namun jauh dari pulau lainnya dan memiliki hamparan pasir putih yang elok untuk dikembangkan sebagai resort.

“Rencananya akan membangun resort dengan konsep penginapan di atas laut seperti yang ada Maldives,” kata Abid dalam keterangannya, Rabu (23/12/2020).

Maka itu, nantinya kunjungan tersebut akan ia laporkan kembali ke perusahaan, untuk dilakukan analisis teknikal dan finansial sebagai tindak untuk menentukan industri yang paling cocok dikembangkan.

Mereka juga meminta kepada Pemerintah Aceh, untuk menyegerakan pembangunan infrastruktur di daerah tersebut, karena menurut mereka Pulau Banyak masih sangat terbatas infrastruktur.

Sementara itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah membahas tindak lanjut terkait investasi Uni Emirat Arab (UEA) pada sektor pariwisata di Pulau Banyak. Pembahasan itu ia lakukan bersama dengan Excecutive Director Murban Energy, Amine Abid di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (23/12/2020).

“Saya harap melalu investasi ini bisa memberikan multiplier effect bagi kita, selain menguntungkan investor, tapi juga memberikan manfaat bagi kemakmuran Aceh khusunya masyarakat setempat,” kata Nova dalam pertemuan tersebut.

Ia mengatakan, terkait persoalan lahan di Pulau Banyak. Pihak investor tidak perlu khawatir, sebab hampir keseluruhan wilayah di pulau indah tersebut merupakan milik Pemerintah Aceh, sehingga untuk soal pembebasan lahan sudah terselesaikan.

Shares: