LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) meminta kepada pemerintah agar merealisasi seluruh butir-butir MoU sebagai kesepakatan perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia di Helsinki, Finlandia 15 Agustus 2005 silam.
Hingga memasuki 15 tahun perdamaian Aceh, JASA menilai dari 72 poin MoU Helsinki yang baru terealisasi hanya 16 poin. “Selebihnya hingga saat ini belum ada kejelasan, terutama yang paling sakral soal lambang dan bensar Aceh,” kata Juru Bicara JASA, Zubaili, Jumat (14/8/2020).
Menurutnya, bendara atau identitas Aceh itu penting yang hingga sekarang belum teralisasi. Padahal itu merupakan sesuatu yang diidamkan oleh masyarakat agar segera berkibar bendara Aceh.
Kata Zubaili, selain itu ada sektor Migas juga belum teraliasasi. Dalam perjanji MoU Helsinki hasil bumi di Aceh dijanjikan dibagi 70-30 persen. Namun hingga sekarang belum terealisasikan.
“Kami berharap semua pihak dan elit politik bersatu dan paham makna perdamaian ini, dan bagi kombatan GAM yang sudah bekerja di pemerintahan harus eksra kerja, harus satu tujuan agar tak menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat yang tidak dijalankan setulus hati kala itu, ini bukan kepentingan suatu kelompok ini kepentingan bersama,” katanya.[acl]
Reporter: Riskita
