News

Jokowi Minta Pemda Segera Belanjakan Uang ‘Nganggur’ Rp 182 Triliun

Kepuasan milenial terhadap Pemerintahan Jokowi capai 80,9 persen
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato untuk ditayangkan dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu 23 September 2020. Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Lukas

POPULARITAS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan lagi semua pemerintah daerah (pemda) untuk segera membelanjakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang masih mengendap di perbankan. Nilainya mencapai Rp182 triliun pada akhir Maret 2021.

“Kemarin saya sudah mengingatkan di akhir Maret 2021, di perbankan masih ada uang APBD provinsi, kabupaten, dan kota Rp182 triliun, yang seharusnya itu segera dibelanjakan untuk memperbesar sisi permintaan, sisi konsumsi,” ungkap Jokowi di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021 di Istana Negara, Selasa (4/5/2021).

Kepala negara mengatakan uang ini perlu segera dibelanjakan agar bisa meningkatkan sisi permintaan dan konsumsi masyarakat. Pasalnya, hal ini perlu agar memberi sumbangan pada pemulihan ekonomi usai tertekan dampak pandemi covid-19.

“Kita harus mempercepat belanja pemerintah terutama berbagai bentuk bantuan sosial, padat karya, serta mendorong belanja masyarakat. Demand side harus diperbesar, sisi permintaan harus diperbesar,” katanya.

Di sisi lain, mantan gubernur DKI Jakarta itu juga meminta agar APBD bisa digunakan untuk memberi stimulus kepada dunia usaha. Hal ini perlu agar roda industri bisa berjalan lagi.

“Kita harus juga mendorong agar industri mulai bangkit, para pekerja mulai bekerja, domestic supply side harus ditingkatkan,” tuturnya.

Kendati begitu, ia menggarisbawahi bahwa penggerakan ekonomi tak boleh sampai melupakan protokol kesehatan. Sebab, kunci pemulihan ekonomi tetap bermuara pada keberhasilan menangani dampak pandemi covid-19.

“Tetapi semua dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, jangan ditawar-tawar mengenai ini. Kunci dari pemulihan ekonomi adalah penanganan pandemi covid-19,” pungkasnya.

Sumber: CNN

Shares: