EkonomiNews

Kantong Negara Tekor Rp 138,1 T per April 2021

Syafriadi Dilantik Menjadi Kepala Kawil DJPb Aceh
Sri Mulyani. (foto: Harianhaluan)

POPULARITAS.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp138,1 triliun atau setara 0,83 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada akhir April 2021. Realisasinya bengkak 85,5 persen dari Rp74,4 triliun pada April 2020.

Ani, sapaan akrabnya, mengatakan realisasi defisit ini terjadi karena belanja negara mencapai Rp723 triliun atau 26,3 persen dari target Rp2.750 triliun. Sementara pendapatan negara cuma Rp585 triliun atau 33,5 persen dari target Rp1.743,6 triliun.

“APBN sudah all out dari kuartal I sampai April 2021, betul-betul membaik ke arah ekonomi kita dari yang negatif menjadi masuk ke zona positif,” ucap Ani saat rapat bersama Komisi XI DPR di Gedung DPR/MPR, Senin (24/5/2021).

Bersamaan dengan realisasi defisit tersebut, keseimbangan primer menjadi Rp36,4 triliun atau setara 5,7 persen dari asumsi mencapai Rp633,1 triliun. Sementara, pembiayaan anggaran termasuk utang mencapai Rp392,2 triliun atau setara 39 persen dari target Rp1.006,4 triliun.

Secara rinci, pendapatan negara terdiri dari penerimaan pajak mencapai Rp374,9 triliun atau 30,5 persen dari target Rp1.229,6 triliun. Penerimaan pajak masih terkontraksi 0,5 persen secara tahunan.

Lalu, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp78,7 triliun atau 36,6 persen dari target Rp215 triliun. Pertumbuhannya naik tinggi 36,5 persen secara tahunan.

Kemudian, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp131,3 triliun atau 44 persen dari target Rp298,2 triliun. Raupan PNBP itu tumbuh 14,9 persen.

Bersamaan dengan realisasi defisit tersebut, keseimbangan primer menjadi Rp36,4 triliun atau setara 5,7 persen dari asumsi mencapai Rp633,1 triliun. Sementara, pembiayaan anggaran termasuk utang mencapai Rp392,2 triliun atau setara 39 persen dari target Rp1.006,4 triliun.

Secara rinci, pendapatan negara terdiri dari penerimaan pajak mencapai Rp374,9 triliun atau 30,5 persen dari target Rp1.229,6 triliun. Penerimaan pajak masih terkontraksi 0,5 persen secara tahunan.

Lalu, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp78,7 triliun atau 36,6 persen dari target Rp215 triliun. Pertumbuhannya naik tinggi 36,5 persen secara tahunan.

Kemudian, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp131,3 triliun atau 44 persen dari target Rp298,2 triliun. Raupan PNBP itu tumbuh 14,9 persen.

Sumber: CNN

Shares: