EkonomiNews

Kementrian BUMN dan Bank Indonesia gagas aturan bunga nol persen bagi pelaku UMKM

Kementrian BUMN dan Bank Indonesia gagas aturan bunga nol persen bagi pelaku UMKM
Tangkapan layar - Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi pers daring pembubaran tiga BUMN di Jakarta, Kamis (17/3/2022). ANTARA/Aji Cakti

POPULARITAS.COM – Menteri BUMN Erick Thohir mengaku, dirinya telah mengutus dua wakilnya, yakni Pahala Nugraha Mansury, dan Kartika Wirjoatmodjo untuk membahas masalah bunga nol persen bagi pelaku UMKM.

Hal tersebut disampaikan Erick Thohir, dalam keterangan persnya, Senin (20/2/2023) dikutip dari laman Antara. Ia menyebutkan, dua Wamen yang Ia utus tersebut, akan membahas aturan dan regulasi agar pelaku usaha mikro bisa dapat pinjaman dari bank dengan bunga nol persen.

“Iya itu, Pak Pahala dan Pak Tiko sudah bertemu dengan Gubernur BI Perry Warjiyo,” katanya.

Dia berharap, aturan tersebut dapat lahir dan tuntas dalam waktu satu bulan kedepan. Sehingga dapat segera direalisasikan sebagai upaya negara meningkatkan perekonomian masyarakat.

Erick mengatakan ingin pemberian bunga pinjaman nol persen untuk pelaku usaha mikro dapat terealisasi sesegera mungkin. Usulan ini juga telah mendapat lampu hijau dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.

“Pak Presiden sudah mendukung langkah ini. Hanya tinggal aturan teknisnya kita jalankan,” ujarnya.

Dia menyampaikan sektor usaha mikro yang masuk dalam UMKM punya andil besar dalam menopang perekonomian nasional.

Erick menyampaikan sektor UMKM ini memiliki kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga 62,55 persen dan juga menyumbang serapan tenaga kerja hingga 97,22 persen.

Namun porsi pembiayaan lembaga pembiayaan dan perbankan untuk UMKM saat ini baru 21 persen atau lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga.

BUMN, kata Erick, berkomitmen membantu target minimal 30 persen porsi pembiayaan untuk UMKM pada tahun depan.

“Sejak awal, kami terus mendorong program kerakyatan seperti KUR, PNM Mekaar dan Makmur dapat meningkat dan menjangkau lebih banyak para pelaku usaha, termasuk usaha mikro,” ujarnya.

Erick menyebut BUMN-BUMN perbankan atau Himbara menjadi garda terdepan dalam keberpihakan terhadap para pelaku usaha mikro. Penyaluran KUR oleh Himbara telah mencapai Rp 345 triliun ke 7,2 juta pelaku usaha di seluruh Indonesia, program Mekaar pun mengalami kenaikan jumlah nasabah sejak pandemi COVID-19 menyerang.

Dia juga mengatakan, jumlah nasabah Mekaar sebelum pandemi hanya berjumlah 5,6 juta dan berdasarkan data per November 2022 telah berjumlah 12,7 juta. Sedangkan Makmur telah memberdayakan 43.079 petani di seluruh Indonesia dan terbukti berhasil meningkatkan 36 persen produktivitas dan 46 persen pendapatan.

“Hal ini juga menjadi komitmen kami untuk mendorong para pelaku usaha mikro bisa naik kelas. Penguatan terhadap sektor ini akan sangat besar dampaknya bagi perekonomian Indonesia secara umum,” kata Erick.

Editor : Hendro Saky

 

Shares: