POPULARITAS.COM – Keputusan Gubernur Muzakir Manaf mengganti Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) dari Alhudri ke M Nasir, mengejutkan banyak pihak. Meski hal tersebut tuai polemik, tapi respon masyarakat sangat positif sikapi pergantian itu.
Didampingi Ketua DPR Aceh Zulfadhli, Gubernur Muzakir Manaf menyerahkan langsung Surat Keputusan (SK) Plt Sekda Aceh kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) M Nasir. Seluruh kepala SKPA dan jajarannya, ikut menjadi penyaksi pada momen penting tersebut.
Nyaris tak ada riuh dan sentimen negatif atas keputusan Mualem menunjuk M Nasir sebagai Plt Sekda Aceh. Hal itu bisa jadi salah satu indikator penting bahwa, ditunjuknya alumni Magister Administrasi Publik Universitas Gajah Mada itu, diterima seluruh kalangan.
Penulis sendiri, telah mengenal Nasir, karib kami menyapanya, di era tahun 1999. Saat itu, nama Nasir ikut membidani lahirnya Komite Mahasiswa Pemuda Aceh Nusantara (KMPAN). Sejumlah nama lain, misalnya Azmi, Ermiadi, Masri Amin dan tokoh-tokoh pergerakan mahasiswa kala itu.
Nasir kemudian memutuskan ikut tes PNS dan dinyatakan lulus pada 2002. Pertimbangannya atas permintaan orangtua yang Ia kasihi, ungkap Nasir pada penulis saat menceritakan alasannya saat itu.
Beberapa waktu setelah pindah ke Banda Aceh, komunikasi penulis dan Nasir kian maju. Tidak ada yang berubah dari dirinya, tetap humble dan punya visi untuk Aceh. Beberapa jabatan strategis sebagai ASN pernah di emban nasir, terakhir Ia diberikan kepercayaan sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora).
Semasa karirnya sebagai ASN, pertemuan antara penulis kerap berlangsung. Diskusi-diskusi dengan Nasir, memperlihatkan wawasannya yang luas. Ia sangat memahami konteks masalah serta apa yang harus dibuat sebagai solusinya. “Ini saya sedang ambil program doktoral,” kata Nasir saat bincang-bincang beberapa bulan lalu dengan penulis.
Ya, sejak menyelesaikan pendidikan sarjana S1 di Universitas Widya Mataram Yogyakarta (UWMY), Nasir kemudian memutuskan melanjutkan pendidikan magister di UGM, pria kelahiran Lhokseumawe itu memutuskan mengambil program studi Administrasi Publik.
Meski sebagai ASN, Nasir miliki pergaulan luas dengan kolega-koleganya di lintas profesi, baik di dunia akademisi hingga lingkup ruang politik. Sosoknya yang supel dan ramah, membuatnya banyak dikenal hampir seluruh elemen masyarakat.
Sebagai seorang atlit profesional cabang olahraga anggar, jiwa sportivitas telah terbentuk pada diri Nasir. Lelaki itu sangat menghargai lawan bicaranya. Meski agak pendiam, tapi jika sudah bicara subtansi, Ia dengan cepat merespon berbadasarkan berbagai literatur yang pernah dibacanya dan dihubungkan dengan konteks masalah.
Sukses terbesar Nasir, yakni saat bersama Mualem di KONI Aceh, berhasil membawa pulang, Aceh sebagai tuan rumah PON 2024 bersama Sumatera Utara. Dia sendiri, dua periode membersamai Muzakir Manaf di induk organisasi olahraga itu.

Muzakir Manaf jabat Ketua Umum Koni dan Nasir, nyaris 10 tahun sebagai Sekretaris Mualem. Tentu, dia sudah sangat memahami gestur, gerak tubuh dan bahasa-bahasa Mualem, baik secara verbal maupun isyarat-isyarat lainnya.
Membersamai Mualam selama 10 tahun dan terbukti sukses, tentu bukti bahwa Nasir sangat memahami bekerja bersama Muzakir Manaf. Tentu itu modal penting saat dirinya kini dipercayakan sebagai Plt Sekda Aceh.
Sekda yang mempunyai tugas pokok dan fungsi membantu kepala daerah untuk mengkordinasikan, menyusun, memantau kebijakan dan merumuskan arah kebijakan pimpinan, tentu berperan penting bagi sukses dan tidaknya Muzakir Manaf-Fadhlullah untuk lima tahun kedepan.
Dengan latar belakang yang dimiliki M Nasir dan pengalamannya membersamai Mualem selama 10 tahun di KONI Aceh, tentu hal itu jadi bekal penting bagi dia untuk menyelaraskan kebijakan-kebijakan pimpinan untuk kepentingan Aceh kedepannya.
Hal terpenting yang dimiliki Nasir, Ia diterima oleh seluruh kelompok dan organ pemenangan Mualem-Dek Fadh. Modal itu membuat posisinya dipastikan mendapatkan dukungan yang luas dan legitimasi yang kuat.
Harapan kita tentu saja, sebagai Sekda Aceh, M Nasir dapat menyelaraskan visi dan misi Muzakir Manaf-Fadhlullah, lewat aksi dan kerja-kerja nyata. Selamat bertugas Brade Nasir, begitu penulis sering memanggilnya.
Oleh Hendro Saky
Penulis adalah Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh