Headline

Kisah Nabi dan Perayaan Isra’ Mi’raj  

Perayaan Isra' Mi'raj di Banda Aceh (Ist)

ISRA’ MIRAJ merupakan salah satu peristiwa penting bagi kehidupan Nabi Muhammad SAW dan juga umat Islam. Peristiwa ini sarat akan hikmah atau pelajaran yang dapat diambil dan sesuai dengan masa kini.

Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab, kalender Hijriah dan diperingati setiap tahunnya. Tahun ini, 27 Rajab jatuh pada Rabu 3 pril 2019.

Pada Isra’ Miraj Nabi Muhammad melakukan perjalanan di malam hari dari Mekkah ke Baitul Maqdis, Palestina hingga langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha.  Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-delapan kenabian Rasulullah.

“Isra’ Mi’raj terdapat di dalam Alquran, salah satunya di awal Surat Al-Isra’. Artinya, Isra’ Mi’raj ini kejadian yang sangat luar biasa,” kata ustaz Wahyul Afif Al-Ghafiqi kepada CNNIndonesia.com, Selasa 2 Maret 2019.

Wahyul bercerita sebelum Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad mendapatkan beberapa cobaan dan dilanda kesedihan. Nabi Muhammad ditinggalkan oleh orang yang dicintainya yakni istrinya Khadijah dan orang yang selalu membelanya yakni sang paman Abu Thalib. Tahun ini bahkan dijuluki ‘amul huzni yang berarti tahun kesedihan.

Allah SWT lalu menghibur Muhammad melalui Isra’ Mi’raj. Perjalanan ini seolah memberi pesan bahwa setelah cobaan yang berat ada kemuliaan yang menanti.

“Allah mencintai orang yang ikhlas. Isra’ Mi’raj merupakan karunia yang tidak umum, tidak semua hamba Allah mengalami perjumpaan langsung denganNya,”ucap Wahyul.

Saat Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad melakukan bersama Malaikat Jibril dari Masjidil Haram, Makkah ke Masjidil Aqsha, Palestina. Dalam perjalanan ini Nabi singgah di beberapa lokasi untuk melakukan salat dua rakaat.

Setelah itu, Nabi Muhammad diangkat menuju Baitul Maqdis di langit ketujuh. Saat naik ke langit, Nabi bertemu dengan para malaikat dan nabi-nabi terdahulu. Nabi Muhammad juga menjumpai banyak peristiwa penting.

Di antaranya, Nabi Muhammad ditawari minuman susu dan khamar. Nabi lantas memilih susu. “Itu artinya Rasul menyukai hal yang suci, menyehatkan dan bersih,” ujar Wahyul.

Di tengah perjalanan ada pula panggilan setan dan iblis serta perempuan yang diibaratkan sebagai godaan dan ujian di dunia. Ada pula peristiwa saat Nabi Muhammad diperlihatkan sekelompok orang yang menggunting lidahnya sendiri.

“Itu merupakan kelompok alim ulama atau penceramah dan juga orang yang ahli berbicara, tapi dia tidak melakukan apa yang dibicarakannya. Ini sesuai dengan konteks hari ini. Orang yang seperti itu masuk dalam golongan orang yang menggunting lidahnya sendiri,” tutur Wahyul.

Saat tiba di Sidratul Muntaha, Muhammad menerima perintah salat pertama kali yakni 50 waktu. Muhammad menerima perintah itu, tapi ia diperingatkan oleh nabi-nabi terdahulu untuk meminta keringanan dan memperhatikan keadaan umat. Akhirnya Nabi Muhammad meminta keringanan perintah salat menjadi lima waktu dalam sehari.

Perayaan Isra’ Mi’raj di Aceh. (Ist

“Saat itu, Rasul masih diminta untuk kembali meminta keringanan. Tapi, beliau tetap berprinsip. Jadi, generasi sekarang pun harusnya tetap mendengarkan nasihat orang terdahulu, tetapi juga memiliki prinsip,” pungkas Wahyul.

Selain itu, saat bertemu dengan Allah, Muhammad menunjukkan hormat dengan membaca awalan doa tahiyat. Allah lalu membalas salam itu dengan memberikan keselamatan dan rahmat kepada Muhammad. Nabi Muhammad kembali membalas dengan mengucapkan doa untuk seluruh hamba yang saleh.

“Rasul membacakan doa untuk umatnya. Artinya tidak egois, tetap memperhatikan umatnya,” ujar Wahyul.

Rayakan Isra’ Mi’raj

Ummat muslim di seluruh dunia bersukaria merayakan isra’ mi’raj. Banyak cara mereka lakukan dalam merayakan hari bersejarah atas diri Nabi Muhammad SAW tersebut. Di Palestinam misalnya, banyak warga datang baik tua maupun muda, beramai-ramai selfie di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, situs suci umat Muslim sejak abad ke-8.

Sedangkan di Jakarta, kumpulan ulama yang tergabun dalam Majelis Rasulullah SAW menyelenggarakan acara Tabligh Akbar Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriah di Monumen Nasional (Monas) pada hari ini, Selasa 2 Maret 2019  malam.

Dewan Syuro Majelis Rasulullah SAW, Habib Nabiel Almusawa, mengatakan peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad ini merupakan momentum penting bagi umat Islam, mengingat dari peristiwa inilah turun perintah salat lima waktu kepada Nabi Muhammad dan umatnya.

Perayaan di Aceh

Sementara di Ibu kota Perovinsi Aceh merayakan Isra Miraj Nabi Muhammad, di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Selasa 2 April 2019 malam. Selain mendengar tausyiah  Amri Fatmi Anzis, almunus Al-Azhar Cairo Mesir, juga ada penyerahan bonus kepada para juara MTQ.

Dalam ceramah yang diikuti oleh seribuan masyarakat Aceh di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman itu, Amri menyampaikan khutbah berjudul Antara Mi’raj Nabi dan Mi’raj Kita.

Ia menyampaikan tiga hal krusial yang terjadi dalam hidup Nabi Muhammad yang merupakan tonggak sejarah Islam. Ketiga hal itu adalah pengangkatan Nabi Muhammad sebagai Nabi yang dimulai dengan turunnya wahyu, peristiwa Isra’ Miraj dan peristiwa hijrahnya Nabi ke Madinah.

Selain itu, di antara poin penting dari ceramah Amri Fatmi adalah keutamaan salat. Salat, kata dia, merupakan ibadah wajib yang harus senantiasa diajarkan kepada generasi muda. Dengan demikian, Aceh di masa depan akan menjadi daerah yang rahmatal lil alamin.

Penyerahan bonus kepada juara MTQ. (Ist)

Penyerahan Bonus Juara MTQ

Dalam peringatan Isra Miraj itu, Pemerintah Aceh juga memberikan bonus uang tunai senilai Rp.2,2 miliar pada peraih juara Musabaqah Tilawatil Quran Nasional ke 27 di Medan Sumatera Utara pada tahun lalu. Penyerahan secara seremonial dilakukan langsung oleh Nova Iriansyah

Nova menyebutkan total uang tunai yang diberikan pemerintah itu diserahkan kepada 25 putra-putri Aceh yang telah mengharumkan nama Aceh dalam gelaran MTQ.

Bukan hanya kepada peraih juara, bonus juga diberikan kepada para pelatih yang disebut telah berdedikasi mendidik anak Aceh sehingga mendapatkan prestasi tinggi.

“Kami mengharapkan agar bonus ini menjadi penyemangat sehingga meningkatkan prestasi dalam MTQ ke depan,” kata Nova. (CNN/JAP)

Shares: