News

Lagi, Dinsos Aceh Bekali Ketrampilan untuk Anak Putus Sekolah

Jika para remaja tersebut mendapat bimbingan yang salah, maka akan berdampak buruk bagi diri dan keluarga mereka, bahkan serta lingkungan.
Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhudri menyematkan pin tanda dimulainya pelatihan ketrampilan menjahit, dan membordir | Humas Dinsos Aceh

BANDA ACEH (popularitas.com) – Sebanyak 30 siswi binaan Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Rumoh Seujahtra Jroh Naguna (RSJN) Lampineung, Banda Aceh, mengikuti pelatihan ketrampilan menjahit dan membordir di Aula UPTD setempat, Senin, 11 Maret 2019. Kegiatan bertema “Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Jurusan Menjahit dan Bordir Aplikasi Bagi Siswi Binaan Angkatan 75 Tahun Anggaran 2019″ ini langsung dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri.

UPTD RSJN merupakan salah satu panti milik Dinas Sosial Aceh yang membidangi pembinaan remaja putus sekolah. Setiap tahun, panti ini merekrut siswa-siswi putus sekolah di seluruh kebupaten/kota di Aceh untuk dididik berbagai keterampilan, seperti keterampilan menjahit, membordir, pengelasan, dan perbengkelan sepeda motor.

“Harapannya, agar anak-anak kita ini selepas dari pembinaan bisa mandiri di masyarakat sehingga mereka tidak menjadi pengangguran. Sementara itu kita juga membekali mereka peralatan kerja sesuai dengan bidang dan jurusan yang dipelajari di sini,” kata Alhudri.

Alhudri dalam sambutannya menuturkan, pelatihan ini dilakukan guna membina generasi muda yang mampu menjawab tantangan dan peluang kerja guna menciptakan generasi muda mandiri. Harapannya, dengan pelatihan tersebut pemerintah mampu menekan angka pengangguran dan prilaku kriminal.

Alhudri mengatakan anak-anak di usia 16-18 tahun (remaja) masuk dalam fase mencari jati diri. Menurutnya, jika para remaja tersebut mendapat bimbingan yang salah, maka akan berdampak buruk bagi diri dan keluarga mereka, bahkan serta lingkungan.

“Mereka ini adalah anak-anak yang kurang mampu, kita rekrut dan kita bina agar nanti bisa hidup layak dalam memenuhi kebutuhan taraf hidup sehari-hari,” kata Alhudri.

Kepada ke 30 siswi yang mengikuti pelatihan, Alhudri berpesan, supaya memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Sebab, kata Alhudri, untuk setiap siswa dan siswi binaan RSJN tidak saja mendapatkan ketrampilan, tetapi juga diberikan bimbingan mental, motivasi sosial, dan agama sebagai pondasi kehidupan.

“Tujuannya agar mereka tidak hanya memiliki skill, tapi juga kesiapan mental dan pribadi yang baik sesuai dengan harapan bangsa kita,” katanya.

Sementara itu Kepala UPTD RSJN, Saifullah mengatakan, pihaknya menampung sebanyak 90 siswa dan siswi di tahun anggaran 2019 ini. Mereka nantinya dibagi dalam empat kelas, yaitu kelas menjahit, bordir, pengelasan, dan perbengkelan sepeda motor.

Para siswa dan siswi direkrut secara merata di setiap kabupaten/kota, dengan kouta dan ketentuan yang telah ditentukan.

“Selama masa pendidikan, para siswa-siswi kita asramakan di sini. Setelah masa pendidikan habis baru kita kembalikan ke keluarga masing-masing. Tentunya mereka juga kita berikan peralatan kerja,” ujarnya.

Shares: