News

Mendagri ungkap banyak tenaga honorer dari timses-keluarga kepala daerah

Mendagri: Pembangunan Terwujud dengan Kebersamaan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian saat melantik dan melakukan pengambilan sumpah Jabatan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah sisa masa jabatan 2017-2022 di Gedung Utama DPR Aceh, 05/11/2020. Doc Humas

POPULARITAS.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan rata-rata tenaga honorer bidang administrasi di daerah diisi para tim sukses hingga keluarga kepala daerah dan pejabat setempat.

“Ini [honorer] tenaga administrasi. Kenapa? tenaga administrasi ini rata-rata adalah tim sukses atau keluarganya kepala daerah atau pejabat di situ,” kata Tito dalam Rapat Koordinasi Penguatan APIP Daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta, Rabu (13/9/2023), dikutip dari CNN Indonesia.

Tito pun mengatakan kebanyakan tenaga honorer di bidang administrasi ini tak memiliki keahlian khusus

Ia mengungkap jumlah tenaga honorer terus menumpuk karena kepala daerah yang baru terpilih di pilkada membawa lagi anggota timsesnya menjadi tenaga honorer.

“Dikasih kerjaan, jam 8 masuk, tidak punya keahlian, jam 10 sudah ngopi-ngopi, sudah hilang,” kata Tito.

“Begitu ganti pilkada, ketemu pejabat baru, tim suksesnya masuk lagi terus numpuk jumlah tenaga honorer yang tidak punya keahlian khusus,” tambahnya.

Selain tenaga administrasi, Tito mengatakan ada juga yang mengisi spesialis tenaga kesehatan dan tenaga kependidikan. Namun, ia tak mempersoalkan jika tenaga honorer di bidang tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan ini lantaran memiliki keahlian khusus.

Tito menjelaskan menumpuknya tenaga honorer berimplikasi anggaran belanja daerah banyak tersedot untuk gaji pegawai ketimbang belanja operasional atau modal di daerah.

“Yang belanja modal yang betul-betul menyentuh untuk rakyat, membangun jalan, mungkin cuma 15-20 persen, jadi tidak ada kemajuan apa-apa,” kata dia.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas sebelumnya sempat mengatakan terdapat 2,3 juta tenaga honorer di seluruh Indonesia.

Pemerintah berencana menghapus tenaga honorer para November 2023 ini. Namun, Azwar membatalkannya hingga 2024 mendatang, tetapi pemerintah tetap tidak diperbolehkan merekrut tenaga honorer baru.

Shares: