Guru bela diri China Liu Long mengajarkan seni bela diri kepada anak-anak di Desa Liuzhuang, Kota Pizhou, Provinsi Jiangsu, China timur. FOTO : Xinhua/Ji Chunpeng
Home Headline Mengapa generasi muda di China cerdas dan ulet : perpaduan pendidikan dan peradaban modern
HeadlineOpini

Mengapa generasi muda di China cerdas dan ulet : perpaduan pendidikan dan peradaban modern

Share
Share

POPULARITAS.COM – Generasi muda merupakan aset bangsa dan kunci kemajuan suatu negara. China mengalami kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang selama beberapa dekade terakhir dan juga dikenal gemilang dalam peradaban masa lalu. Prestasi ini tentunya tidak lepas dari peran generasi muda. Lantas, apa yang membuat anak-anak di China dinilai berbeda dengan anak-anak lain seumuran mereka di belahan dunia lainnya?

Bangsa China terkenal akan kedisiplinan diri dan keuletan mereka yang layak dijadikan teladan. Mereka kerap mengukir prestasi atau tampil menonjol di berbagai bidang, baik dalam kompetisi matematika, olahraga, maupun seni. Bahkan, ada sebuah guyonan di jagat maya yang berbunyi seperti ini: “Jika Anda merasa hebat, ingat, selalu ada anak Asia yang lebih jago dari Anda!”, dengan sebagian besar anak Asia itu digambarkan sebagai anak-anak China, yang umumnya memiliki kemampuan luar biasa di usia sangat muda.

Namun, apa yang mendasari mentalitas mengagumkan ini?

Landasannya dapat ditelusuri ke masa Konfusianisme kuno, di mana istilah “Junzi” memiliki arti model keunggulan manusia. Salah satu kebajikan inti dalam ajaran Konfusianisme adalah “Xiao” atau bakti kepada orang tua, yang mengacu kepada kewajiban khusus bagi anak laki-laki, terutama anak laki-laki tertua, terhadap keluarga, serta harapan untuk menghormati dan merawat orang tua mereka (McLaughlin & Braun, 1998).

Di era China modern, kebajikan ini menjadi sorotan dalam salah satu Nilai-Nilai Sosialis Inti, yaitu dedikasi dan kejujuran. Nilai-Nilai Sosialis Inti terdiri dari 12 idealisme berbeda yang dibagi menjadi tiga kategori utama. Pertama, nilai-nilai nasional yang meliputi kemakmuran dan kekuatan nasional, demokrasi, perilaku beradab, dan harmoni; kedua, nilai-nilai sosial yang mencakup kebebasan, kesetaraan, keadilan, dan supremasi hukum; dan ketiga, nilai-nilai individu yang meliputi patriotisme, dedikasi, kejujuran, serta persahabatan.

Keuletan sudah lama dianggap sebagai nilai mentalitas yang berharga dan suci dalam filosofi China, baik dalam nilai-nilai tradisional maupun di era modern ini, di mana China mengintegrasikan nilai-nilai baik China dalam sejarah dengan nilai-nilai sosialis dengan karakteristik China.

Pendidikan telah lama menjadi tulang punggung masyarakat China, dihormati sebagai jalur utama menuju mobilitas sosial, kesuksesan finansial, dan prestise keluarga. Sejak era feodalisme, ketika ujian kekaisaran menjadi gerbang menuju posisi pemerintahan, du shu, yang secara harfiah berarti membaca buku dan diartikan sebagai belajar, selalu dianggap hal paling penting bagi generasi muda.

Sejumlah siswa mencoba menumbuk obat herbal China di rumah sakit pengobatan tradisional China (traditional Chinese medicine/TCM) Neiqiu di wilayah Neiqiu, Provinsi Hebei, China utara. FOTO : Xinhua/Mu Yu

Walaupun zaman sudah berbeda, pendidikan masih menjadi salah satu aspek terpenting bagi keluarga dengan anak muda di China saat ini. Di China, tidak heran jika Anda melihat orang tua mengeluarkan sebagian besar uang, dan mengorbankan waktu luang mereka untuk pendidikan anak, baik di rumah maupun mendampingi anak mengikuti kursus di luar sekolah pada saat akhir pekan dan liburan.

Sejumlah data statistik juga menunjukkan bahwa tekanan finansial di bidang pendidikan anak cukup besar bagi banyak keluarga, terutama bagi mereka yang berpenghasilan menengah. Namun, pengorbanan ini dipandang sebagai investasi jangka panjang yang krusial bagi masa depan anak dan kehormatan keluarga.

Pemerintah China juga menunjukkan komitmen yang kuat terhadap sektor pendidikan. Anggaran pendidikan terus meningkat, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di semua jenjang, mulai dari prasekolah hingga pendidikan tinggi. Pemerintah telah berinvestasi besar dalam pembangunan infrastruktur sekolah, peningkatan kualifikasi guru, dan pengembangan program-program inovatif.

Data Kementerian Pendidikan China mengungkapkan adanya peningkatan yang berkesinambungan dalam pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan. Pada 2024, total pengeluaran pendidikan nasional China mencapai 164,936 miliar yuan (1 yuan = Rp. 2.265), naik 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan pendidikan tetap menjadi prioritas utama dalam belanja negara.

China juga sedang melakukan sejumlah perubahan tentang sistem pendidikan, khususnya pergeseran dari pendidikan yang berorientasi pada ujian menuju pengembangan pribadi yang lebih komprehensif dan berkualitas tinggi, serta membantu mengurangi stres dan beban yang dialami para siswa. Otoritas juga menekankan pentingnya pengembangan talenta-talenta yang lebih sesuai dengan kebutuhan di era baru. (Xinhua)

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
Trump Hentikan Pendanaan kepada WHO
Headline

Kekecewaan Trump pada Putin dan masa depan perang di Ukraina

POPULARITAS.COM – Masa depan berakhirnya perang di Ukraina sulit terwujud. Meski saat...

13 proyek PL di Pidie Jaya di proses meski aturan belum rampung
HeadlineHukum

Tanpa rekomendasi dinas teknis, UKPBJ Setdakab Pidie Jaya batalkan tender senilai Rp2,4 miliar

POPULARITAS.COM – Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPB) Pidie Jaya, diduga...

Konsistensi ASEAN dukung Palestina
HeadlineOpini

Konsistensi ASEAN dukung Palestina

POPULARITAS.COM – Penderitaan bangsa Palestina masih menjadi salah satu persoalan paling krusial...

Mualem : Sembilan misi strategis ‘Cap Sikureung” jadi pedoman RPJM Aceh 2024-2029
Headline

Mualem : Sembilan misi strategis ‘Cap Sikureung” jadi pedoman RPJM Aceh 2024-2029

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan...