Kesehatan

Minum kopi sebabkan sering buang air besar

Ahli gizi sarankan selama puasa cukup minum kopi satu gelas setiap hari
Ilustrasi satu gelas kopi. FOTO : popularitas.com/Hendro Saky

 

POPULARITAS.COM – Kebiasaan minum kopi, salah satu efeknya sebabkan sering buang air besar. Hal tersebut terjadi karena ada zat pada kopi yang dapat menggerakkan berbagai hal pada usus besar, termasuk asam klorogenat, asam nitrat, asam asetat, flavonoid dan tanin.

Dr Kewin Siah, konsultan senior di Divisi Gastroenterologi & Hepatologi Rumah Sakit Universitas Nasional, Departemen Kedokteran mengatakan asam klorogenat dalam kopi merangsang usus menambah efek kafein pada usus besar Anda.

“Gastrin (hormon yang merangsang lambung untuk melepaskan asam lambung) dan kolesistokinin (hormon yang memicu sekresi empedu dan enzim untuk mencerna lemak dan protein) juga dilepaskan sebagai respons terhadap kopi, sehingga selanjutnya merangsang kontraksi usus besar,” jelas Siah dikutip dari laman Antara.

Namun pada penelitian yang dilakukan pada 100 orang, efek ini hanya terjadi pada 30 persen orang. Hal ini juga tergantung kadar kafein, jenis kopi dan cara biji kopi disangrai. Kopi dari kopitiam bisa mengandung 100 mg kafein per cangkir sedangkan espresso hanya sekitar 40 mg kafein per cangkir.

Sementara itu, konsultan senior umum dan ahli bedah kolorektal, dr Sulaiman bin Yusof menambahkan, kopi bisa menjadi suplemen yang kita gunakan untuk melancarkan buang air besar. Namun, jika kita menderita sembelit meskipun telah melakukan semua tindakan ini, kita harus mempertimbangkan untuk melakukan evaluasi kolon untuk memastikan tidak ada masalah mendasar pada usus besar kita. Ini penting jika Anda mengalami gejala lain selain sembelit seperti pendarahan atau sakit perut. “Ada makalah penelitian yang menyatakan bahwa rasa pahit kopi itu sendiri berperan dalam merangsang lambung,” kata Dr Sulaiman.

Bahkan pada kopi yang memiliki kandungan kafein sekitar satu hingga lima persen dari kopi biasa, bisa menyebabkan kemungkinan buang air besar setelah mengonsuminya, demikian dr Sulaiman bin Yusof.

Shares: