POPULARITAS.COM – Nurlis Effendi ingatkan mantan Rektor Unaya Agung Afro Hadi, untuk tidak membuat onar dan menghentikan seluruh aktivitasnya yang membuat resah civitas akademika Universitas Abulyatama.
Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Abulyatama (Unaya) Nurlis Effendi dalam keterangannya di Banda Aceh, Selasa 11 Maret 2025. “Kita selaku pimpinan baru yang sah dan legal, mendapatkan informasi bahwa pimpinan lama yang telah diberhentikan melakukan tindakan-tindakan yang meresahkan. Itu tidak boleh lagi mereka lakukan,” katanya.
Nurlis juga mengingatkan kepada Agung Afro Hadi, untuk menghormati mertuanya sendiri, Bapak Rusli Bintang sebagai Pembina Yayasan Abulyatama Aceh. “Ini Aceh, daerah syariat Islam, menghormati orangtua sendiri itu hal yang penting dilakukan,” tandasnya.
Sebagai akademisi, Nurlis menambahkan, sebaiknya menjaga harkat dan martabat sebagai pendidik. “Menjaga adab dan budaya Aceh yang Islami. Tak baik bertindak ugal-ugalan, malu pada diri sendiri,” katanya.
LLDIKTI Aceh hanya akui Yayasan Abulyatama
Nurlis juga menambahkan bahwa, pihaknya telah beraudiensi dengan LLDIKTI Wilayah XIII Aceh. Menurut lembaga itu, saat ini yang sah dan diakui hanya Yayasan Abulyatama dengan Ketua Umum Rusli Muhammad dan wakilnya Musa Bintang.
Saat bertemu dengan Kepala LLDIKTI wilayah Aceh, Rizal Munadi, Sambung Nurlis, lembaga itu memastikan bahwa penyelenggara Unaya yang sah adalah Yayasan Abulyatama Aceh yang didirikan oleh Rusli Bintang sejak 1984.
Sebelumnya pengurus Yayasan Abulyatama NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) mengklaim sebagai pihak yang sah sebagai penyelenggara Universitas Abulyatama. Namun LLDIKTI Wilayah XIII Aceh tidak mengenal Yayasan Abulyatama NAD. “Jadi jelas tidak ada dualisme yayasan dalam Universitas Abulyatama, sebab yang terdaftar dan terverifikasi oleh LLDIKTI Wilayah XIII Aceh cuma satu Yayasan, yaitu Yayasan Abulyatama Aceh,” kata Nurlis.
Karena itu, Yayasan Abulyatam Aceh pemilik otoritas tunggal pada Universitas Abulyatama. Bahkan Agung Afryo Hadi, juga sebelumnya diangkat sebagai rektor oleh Yayasan Abulyatama Aceh, dan kemudian diberhentikan oleh yayasan yang sama.
Selanjutnya Yayasan Abulyatama Aceh menunjuk Nurlis sebagai rektor. Nurlis langsung dilantik oleh pendiri kampus ini, yaitu Rusli Bintang. Sebelumnya Nurlis adalah Rektor Institut Kesehatan Indonesia (IKI) Jakarta yang juga didirikan oleh Rusli Bintang.
Kendati sudah diberhentikan, Agung tetap bertindak seolah-olah seperti rektor. “Dia menebarkan ancaman terhadap karyawan dan dosen,” kata Nurlis. Bahkan, dia membuat selebaran melarang bertemu pihak rektorat yang disebutnya illegal. Nurlis menambahkan sejumlah tindakan oknum mantan rektor itu memicu keresajan dalam kampus. “Soal ini, saya akan mengambil tindakan hukum. Sejumlah bukti dan saksi-saksi dari sejumlah dosen dan karyawan juga sudah ada,” kata Nurlis.