News

Pesan Kapolda Aceh di Warkop Adi

Jelang Milad GAM 4 Desember, Kapolda Aceh Minta Rakyat Rawat Perdamaian

– Adi (47) tampak terkejut. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti mendadak di warung kopi milikinya. Tanpa ada pengawalan, tampak jenderal bintang dua yang tersemat di bahunya turun menyapanya.

“Assalamu’alaikum,” ucap Irjen Drs. Wahyu Widada M.phil, mengawali perbincangan.

Adi yang sempat terpaku melihat kedatangan Kapolda Aceh secara tiba-tiba, langsung mempersilakan untuk masuk. Sejurus kemudian Kapolda Aceh memesan segelas kopi hitam – minuman khas di Aceh yang menjadi perekat silaturrahmi.

Hari sudah menjelang senja, Rabu (2/12/2020) sekira pukul 17.00 WIB. Kapolda Aceh singgah hanya sekedar untuk bersilaturrahmi dengan warga di Gampong Ateuk Lung Ie, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.

“Saya sudah 16 tahun berjualan kopi, belum pernah melihat bapak jenderal singgah di warung saya,” ucap Adi.

Adi mengaku, kehadiran Kapolda di tempatnya adalah sekedar untuk berbincang-bincang menyangkut keamanan di lingkungan kampung, juga sebagai bentuk nostalgia terhadap kampung halamannya di Sleman yang mirip dengan tempat dikunjunginya.

Kapolda Aceh yang akrab disapa Pak Wahyu ini datang tanpa sepengetahuan warga dan iring-iringan layaknya seorang pejabat tinggi. Kehadirannya cukup membuat pemilik kedai kopi terkejut.

“Tadi sampai menangis saya di hadapan beliau karena terharu. “Alhamdulillah di kampung kami semuanya aman dan tertib,” ucapnya.

Sembari menyeruput segelas kopi hitam yang terhidang di depannya. Kapolda menceritakan niatnya berkunjung ke warkop tersebut. Kehadirannya secara mendadak, sebagai bentuk kepedulian sebagai pejabat publik yang memiliki tanggungjawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Aceh.

Dengan bertatap muka langsung, Kapolda mengaku dapat menyerap informasi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di kampung tersebut. Sekaligus menghimbau agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dan senantiasa melawan narkoba dan tindak kriminal lainnya.

Kapolda juga merespon tanggal 4 Desember yang biasa dirayakan deklarasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), kendati saat ini sudah berdamai di bawah melalui MoU Helsinki. Namun jenderal bintang dua ini menyampaikan agar masyarakat tetap terus menjaga dan merawat damai yang telah terwujud di Aceh.

“Saya mengimbau dan mengajak seluruh elemen masyarakat Aceh untuk terus memelihara dan menjaga perdamaian dan kedamaian di seluruh wilayah Aceh, termasuk menjaga kondusifitas. Dengan kondisi damai ini kita dapat melaksanakan pembangunan dalam rangka mensejahterakan rakyat,” pinta Kapolda Aceh.

Aceh memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, sebutnya, menjadi modal untuk Aceh terus membangun. Namun pembangunan itu perlu adanya kondusivitas kamtibmas, yaitu aman.[]

Shares: