News

Pesantren Terpadu Ibdaul Islam Aceh Tamiang Terapkan Prokes Saat PBM

Santri pesantren Terpadu Ibdaul Islam, Paya Ketenggar, Kec Manyak Payed, Kab Aceh Tamiang saat belajar dengan tetap mengedepankan Prokes di balai pengajian pesantren tersebut. (popularitas/Yusri)

POPULARITAS.COM – Pesantren terpadu Ibdaul Islam, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dalam proses belajar mengajar (PBM) yang dilaksanakan di pondok pesantren tersebut. Meskipun dilakukan secara tatap muka khusus pelajaran agama.

Sedangkan pendidikan formal yaitu tingkatan Madrasah Tsanawiyah dan SMA pada pesantren ini tidak dilaksanakan secara tatap muka, melainkan secara luring (luar jaringan).

Pimpinan Pesantren Terpadu Ibdaul Islam, Tgk Saiful Mahdi mengatakan, pihaknya sangat mendukung program pemerintah dalam pencegahan dan penyebaran Covid-19 yang berbahaya.

Namun, Tgk Saiful mengutarakan juga bahwa, ditengah kondisi pandemi Covid -19 ini tidak boleh juga meninggalkan pendidikan bagi para santri, apalagi pendidikan bidang keagamaan.

“Karena itu, proses belajar tatap muka untuk bidang dayahnya tetap dilaksanakan dengan meng-lockdown para santri yang mondok di pesantren, ” ujarnya, Selasa (20/10/2020).

Bahkan pihaknya tidak membolehkan para santri keluar dari lokasi pesantren, tanpa keterangan atau keperluan yang jelas, termasuk kunjungan wali santri sementara ini tidak dibolehkan masuk.

“Bila ada keperluan nantinya bisa di sampaikan melalui petugas yang berada di gerbang masuk pondok pesantren atau menelpon guru pengasuh dari masing – masing santri,” ungkap Tgk Saiful.

Untuk itu dalam penerapan protokol kesehatan pihaknya mewajibkan santri selalu memakai masker dan cuci tangan,  termasuk jarak duduk saat berlangsungnya belajar di balai pengajian.

Untuk belajar sekolah formal tingkat MTs dan SMA yang dilakukan secara saring yaitu, guru pengajar datang ke pondok pesantren memberikan materi pembelajaran, kemudian  besoknya mengambil tugas – tugas yang sudah diberikan dan memberikan tugas baru bagi siswa.

“Belajar luring ini berlangsung sejak tidak boleh dilaksanakan sekolah tatap, ” demikian jelas Tgk Saiful.

Editor: dani

Reporter: Yusri

Shares: