POPULARITAS.COM – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim lakukan kunjungn kerja ke Pulo Aceh. Sesaat sebelum bergerak ke lokasi, rombongan menyempatkan diri makan siang bersama di salah satu warung di Pelabuhan Ulee Lheu.
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, turut serta mendampingi langsung Mendes PDTT. Turut juga dalam rombongan anggota DPR RI dari PKB Ruslan Daud dan Irmawan.
Di Pulo Aceh, kata Pj Muhammad Iswanto, nantinya Mendes PDTT akan berkunjung ke Pulo Breuh. Harapannya, saat di lokasi tersebut, nantinya banyak masukan yang diterima guna dijadikan dasar bagi kementrian itu membantu Pemkab Aceh Besar untuk pengembangan gampong di daerah tersebut.
Sesaat sebelum bertolak ke Pulo Aceh, Pj Bupati Aceh Besar menyampaikan sejumlah perkembangan pembangunan desa, kendala dan hal-hal yang penting dilakukan serta berharap adanya kolaborasi antara pihaknya dan kementrian untuk mewujudkan desa unggul di daerah itu.
Dikatakan Pj Bupati Aceh Besar, sangat penting meningkatkan kesejahteraan rakyat yang dimulai dari desa. Karna itu, Ia mengharapkan kepada Mendes PDTT untuk bersinergi dengan pihaknya guna perkuat sejumlah program dan kegiatan untuk pengembangan desa tertinggal di daerah itu.
Saat ini, kata Pj Muhammad Iswanto kepada Mendes PDTT, Pemkab Aceh Besar berkosentrasi pada pengembangan desa wisata dan desa mandiri, serta desa tertinggal. Untuk itu, pihaknya mengharapkan dukungan penuh dari kementrian untuk mewujudkan hal tersebut.
Kepada Mendes PDTT, Pj Muhammad Iswanto mengatakan, Aceh Besar miliki geografis yang luas dengan jumlah desa sebanyak 604 gampong. Karna itu, penting sekali perhatian dan dukungan dari kementrian dan jajarannya untuk menyokong rencana-rencana pihaknya dalam wujudkan pengembangan desa.
Alhamdulillah, ini sesuatu hal yang patut kami syukuri, sebab Aceh Besar hari ini langsung di kunjungi oleh Bapak Mendes PDTT. Semoga lewat kunjungan ini, banyak informasi dan masukan yang didapat guna dukungan bagi pihaknya dalam pengembangan desa wisata, mandiri dan tertinggal, demikian Pj Muhammad Iswanto.
