News

Prof Syamsul: KAHMI punya kekuatan percepat pembangunan Aceh

Prof Syamsul: KAHMI punya kekuatan percepat pembangunan Aceh Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Aceh adalah sebuah entitas yang terdiri dari beragam program studi di berbagai kampus di Aceh. Anggotanya yang tersebar di berbagai profesi, jabatan strategis, politisi, pengusaha, dan banyak lagi, menjadikan KAHMI sebagai kekuatan besar yang potensial untuk berkontribusi dalam pembangunan Aceh yang lebih baik. Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Aceh, Prof Syamsul Rijal menilai, keberagaman posisi ini membuat KAHMI menjadi kekuatan besar yang dapat membantu mempercepat pembangunan daerah ujung barat Indonesia itu ke depan. "Dalam berbagai profesi dan jabatan strategis, KAHMI memiliki potensi besar untuk menjadi kontributor utama dalam upaya mempercepat pembangunan Aceh," kata Prof Syamsul Rijal, Kamis (28/9/2023). Di sisi lain, Prof Syamsul menyebutkan bahwa kehadiran Presidium KAHMI diharapkan dapat mengorganisir anggota-anggotanya untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Aceh ke depan. Dalam kesempatan itu, Prof Syamsul juga menyampaikan bahwa Majelis Wilayah KAHMI Aceh akan melakukan pelantikan pada Senin, 2 Oktober 2023, di Hotel Amel Convention Hall. Acara tersebut akan dipimpin oleh Koordinator Presidium KAHMI, Ahmad Doli Kurnia. Pelantikan tersebut, kata Prof Syamsul, mengusung tema "Solidaritas Menuju Indonesia Emas 2045". Ia mengaitkan tema ini dengan posisi Indonesia pada 2045 yang akan merayakan 100 tahun kemerdekaannya. "Jika kita menghubungkannya dengan Aceh, yang baru-baru ini mengalami masa konflik dan sekarang telah mencapai perdamaian, kita sudah memasuki tahun ke-18 pasca perdamaian. Pada tahun 2045, Aceh akan berusia 40 tahun dalam damai. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memanfaatkan sisa tahun-tahun tersebut untuk memajukan Aceh," katanya. Dalam konteks pembangunan Aceh, Prof. Syamsul Rijal mengungkapkan, pemerintah saat ini sedang merancang rencana pembangunan jangka panjang Aceh 2025-2045. Memurutnya, KAHMI memiliki peran penting dalam menggerakkan potensi anggotanya untuk berpartisipasi aktif dalam proses ini. "Partisipasi ini akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan Aceh di masa depan," tegas Prof Syamsul.
Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Aceh Periode 2022-2027, Prof Syamsul Rijal berbicara persiapan pelantikan organisasi itu dalam konferensi pers di Banda Aceh, Kamis (28/9/2023). Foto: Muhammad Fadhil/popularitas.com

POPULARITAS.COM – Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Aceh adalah wadah berhimpunya para alumni HMI yang terdiri dari beragam program studi di berbagai kampus di Aceh.

Anggotanya yang tersebar di berbagai profesi, jabatan strategis, politisi, pengusaha, dan banyak lagi, menjadikan KAHMI sebagai kekuatan besar yang potensial untuk berkontribusi dalam pembangunan Aceh yang lebih baik.

Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Aceh Periode 2022-2027, Prof Syamsul Rijal menilai, keberagaman posisi ini membuat KAHMI menjadi kekuatan besar yang dapat membantu mempercepat pembangunan daerah ujung barat Indonesia itu ke depan.

“Dalam berbagai profesi dan jabatan strategis, KAHMI memiliki potensi besar untuk menjadi kontributor utama dalam upaya mempercepat pembangunan Aceh,” kata Prof Syamsul Rijal, Kamis (28/9/2023).

Di sisi lain, Prof Syamsul menyebutkan bahwa kehadiran Presidium KAHMI diharapkan dapat mengorganisir anggota-anggotanya untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Aceh ke depan.

Dalam kesempatan itu, Prof Syamsul juga menyampaikan bahwa Majelis Wilayah KAHMI Aceh Periode 2022-2027 akan melakukan pelantikan pada Senin, 2 Oktober 2023, di Amel Convention Hall. Acara tersebut akan dipimpin oleh Koordinator Presidium KAHMI, Ahmad Doli Kurnia.

Pelantikan tersebut, kata Prof Syamsul, mengusung tema “Solidaritas Menuju Indonesia Emas 2045”. Ia mengaitkan tema ini dengan posisi Indonesia pada 2045 yang akan merayakan 100 tahun kemerdekaannya.

“Jika kita menghubungkannya dengan Aceh, yang baru-baru ini mengalami masa konflik dan sekarang telah mencapai perdamaian, kita sudah memasuki tahun ke-18 pasca perdamaian. Pada tahun 2045, Aceh akan berusia 40 tahun dalam damai. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memanfaatkan sisa tahun-tahun tersebut untuk memajukan Aceh,” katanya.

Dalam konteks pembangunan Aceh, Prof. Syamsul Rijal mengungkapkan, pemerintah saat ini sedang merancang rencana pembangunan jangka panjang Aceh 2025-2045

Prof Syamsul Rijal berpendapat, KAHMI memiliki peran penting dalam menggerakkan potensi anggotanya untuk berpartisipasi aktif dalam proses ini.

“Partisipasi ini akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan Aceh di masa depan,” tegas Prof Syamsul.

Shares: