News

Rapat Tertutup dengan Plt Gubernur Aceh, BPH Migas Bahas 2 Hal

Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa atau diakrab disapa Irfan saat memberi keterangan kepada wartawan usai rapat tertutup dengan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Pendopo Gubernur setempat, Selasa, 30 Juni 2020. (Fadhil/popularitas.com)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M Fanshurullah Asa atau diakrab disapa Irfan menggelar rapat tertutup dengan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Pendopo Gubernur setempat, Selasa, 30 Juni 2020.

Dalam rapat tersebut, ada dua poin penting yang dibahas BPH Migas bersama Plt Gubernur Aceh, yakni persoalan BBM dan masalah gas di Tanah Rencong. Rapat ini juga diikuti oleh dua anggota Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisjam dan Anwar Idris.

“Banyak hal yang kami diskusikan, tetapi yang paling penting tentang fungsi BPH Migas, sesuai UU itu adalah bagaimana mengatur dan mengawasi ketersediaan BBM di NKRI termasuk di Aceh dan memanfaatkan gas bumi untuk kepentingan dalam negeri. Jadi ada dua hal yang kita bicarakan,” ujar Irfan kepada wartawan usai rapat.

Kata Irfan, BBM satu harga di Provinsi Aceh saat ini sudah dibangun di 3 lokasi. Dalam kurun 2020 hingga 2023, pembangunan akan dilanjutkan di 8 lokasi lainnya di daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Tanah Rencong.

“Kami akan bangun lagi mulai 2020 sampai 2023 di 8 lokasi lagi, BBM satu harga ini penting untuk mewujudkan keadilan di wilayah kecamatan-kecamatan 3T yang ada di wilayah Aceh,” jelas Irfan.

Selain persoalan BBM, BPH Migas dan Plt Gubernur juga membahas soal migas di Aceh. Ia mendorong Pemerintah Aceh untuk meningkatkan utilisasi pipa Arun Belawan, yakni dengan dibangun jaringan gas (jargas).

Menurut Irfan, jargas tersebut sangat penting dan dapat digunakan oleh rumah tangga di sepanjang pipa Arun Belawan yang melewati 8 kabupaten. Potensi jargas tersebut mencapai 1,5 juta sambungan ke rumah tangga.

“Potensi jargas yang bisa dibangun ada sekitar 1,5 juta, sehingga nanti tidak perlu pakai LPG 3 kg lagi dan BPH Migas selalu menetapkan harga jual jargas di bawah harga gas LPG 3 kg,” pungkasnya.

Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah berterima kasih kepada rombongan BPH Migas yang sudah berkunjung ke Aceh. Ia berharap, kunjungan ini dapat memberi manfaat pada pembangunan energi di Aceh.

“Diskusi kami panjang lebar, tentu untuk kepentingan pembangunan energi Aceh,” ujar Nova. []

Reporter: Muhammad Fadhil

Shares: