News

Sambut G20, Indonesia perkuat ekosistem inovasi pentahelix

Tenaga Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Presiden Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial (KORIKA), Hammam Riza menyatakan setelah Italia resmi menyerahkan kepemimpinan diskusi Think 20 (T20) kepada Indonesia mengikuti perpindahan kursi Presidensi G20 pada tahun 2022.
Hammam Riza

POPULARITAS.COM – Tenaga Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Presiden Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial (KORIKA), Hammam Riza menyatakan setelah Italia resmi menyerahkan kepemimpinan diskusi Think 20 (T20) kepada Indonesia mengikuti perpindahan kursi Presidensi G20 pada tahun 2022.

Sejak tahun 2021, Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 pada tahun 2022 di Bali sudah mempersiapkan diri dengan berbagai kegiatan dan isu yang akan disampaikan nanti.

“Penyerahan T20 Handover Event From Italy to Indonesia berlangsung secara virtual pada Selasa 30 November lalu. Acara Handover T20 mengangkat tema diskusi “Kontribusi T20 pada Inisiatif Pemulihan Oleh G20,” Kata Hammam, Senin (13/12/2021).

Hammam menuturkan Presidensi T20 Indonesia akan melibatkan para pakar, peneliti, perekayasa, dan sebagainya.

Di ajang Presidensi 2022, gagasan dari keberadaan T20 sebagai basis penelitian dan rekomendasi kebijakan yang dapat ditindaklanjuti para pemimpin G20.

Kemudian melalui media adalah melibatkan publik untuk menyebarkan rekomendasi hasil T20 secara efektif. Serta memastikan jika ada dampak langsung kepada pemimpin G20.

“Dengan T20 yang dipimpin oleh Bapak Bambang Brodjonegoro yang juga Ketua Dewan Pengawas KORIKA, kita optimis masukan untuk eluar dari pandemi Covid-19 dapat dilaksanakan sesuai tema Recover Together, Recover Stronger,” pinta Hammam.

Berkaitan dengan pandemi Covid-19, sambungnya, pandemi telah mengubah perekonomian global dan fokus negara-negara di dunia. Hal ini yang akan menjadi bahan diskusi di G20 yakni mengatasi krisis ekonomi akibat pandemi. Tantangan yang akan didiskusikan adalah respons krisis terhadap krisis karena pandemi bukan krisis dari keruntuhan di sektor keuangan.

Menjelang KTT G20 itu juga digelar dialog dan diskusi dengan topik “Solve the World Challenge : Recover Together, Recover Stronger and Smarter (Digitalization, Governance and Empowerment)” pada 2021.

Kegiatan ini diadakan oleh Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB (PIKKC-ITB) sebagai host institution dalam pelaksanaan Task Force 2 – Think 20, dengan menggandeng Gen81 ITB.

Task Force 2 – Think 20 dibentuk sebagai sebagai Bank Ide, yang memberikan rekomendasi secara analitis dan independent dalam proses pengambilan keputusan G20.

“Melalui dialog daring ini diarahkan untuk membahas isu-isu KTT G20 pada 2022. BPPT antara lain mengusung penta helix dan kontribusi nyata BPPT selama Covid terhadap warga,” ungkapnya.

BPPT berkolaborasi dan bersinergi dengan banyak pihak yang disebut penta helix yang terdiri dari pemerintah, NGO. kampus/universitas, Industri dan perbankan.

Selanjutnya dibentuklah tim TFRIC-19 (Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan Covid-19). Tugas utamanya mengembangkan sebuah model solutif dalam mengatasi pandemi, dengan konsep ekosistem yang dapat mengakomodir kebutuhan berbagai teknologi.

Hammam menerangkan TFRIC-19 dibagi menjadi lima sub-task force, yang terdiri dari (1) tes nonPCR (Rapid Diagnostic Test Kit); (2) tes PCR (swab test); (3) sistem citra medis berbasis artificial intelligence (AI); (4) pemetaan whole genome sequencing untuk pengembangan obat dan vaksin; (5) sarana dan prasarana alat kesehatan.

Dari kelima hal tersebut terbentuklah ekosistem dari teknologi yang dibutuhkan dalam melaksanakan testing, tracing, tracking, detecting, isolating, dan treating guna memutus penyebaran Covid-19.

“Melalui kolaborasi ini dapat menghasilkan prototipe dari kelima sub task di atas sesuai dengan instruksi Presiden Pak Joko Widodo,” pungkasnya.

T20, merupakan inisiatif Presidensi G20 Meksiko. Pertemuan G20 pertama diadakan di Meksiko pada Februari 2012.
Pertemuan yang digelar T20, berperan sebagai “bank ilmu/ide” bagi negara anggota G20.

Wadah komunitas globalthink-tank dan para ahli untuk memberikan diskusi dan analisis yang komprehensif untuk menghasilkan ide-ide terkait isu yang sedang berlangsung di G20.

Shares: