HeadlineNews

Sang penjaga konstitusi itu bernama Megawati Sukarno Putri

“Terima kasih karena Ibu Mega mengerahkan seluruh kekuatan untuk menghadapi kelompok yang ingin membajak konstitusi. Beliau itu Sang Penjaga Konstitusi,” ujar Teguh Santosa, yang juga merupakan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).
Sang penjaga konstitusi itu bernama Megawati Sukarno Putri
Kolase foto, Teguh Santosa, Megawati Sukarno Putri, dan Presiden RI Joko Widodo

POPULARITAS.COM – Dalam rapat kabinet terbatas, Minggu (10/4/2022), Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa, Pemilu legislatif dan presiden tetap akan dilangsungkan 2024, sebagaimana jadwal dan agenda yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sontak, pernyataan tegas mantan Gubernur DKI itu laksana oase ditengah gemuruh dan ulah segelintir pihak yang menggelindingkan isu penundaan pemilu, dan bahkan penambahan jabatan presiden.

Pernyataan penting Presiden RI itu, harus telah menyudahi anasir jahat dari segelintir oknum yang menginginkan periode jabatan presiden ditambah, sesuatu yang bertentangan dengan nilai dan semangat reformasi, serta konstitusi negara.

Hal itu disampaikan oleh Teguh Santosa, dalam keterangannya, Selasa (12/4/2022) di Jakarta.

“Saya pikir, penegasan Bapak Presiden itu menjadi warning atau pengingat siapapun yang masih punya niat, atau upaya mendorong penundaan dan penambahan jabatan presiden, untuk berhenti melakukan tindakan-tindakan akrobatik demokrasi,” kata Teguh.

Menurut Teguh, ucapan presiden itu, membuat kepastian hukum, dan memberikan kepastian kepada dirinya, yang berniat maju pada pemilihan anggota DPD RI pada Pemilu 2024 mendatang sebagai senator lewati Dapil DKI Jakarta. “Terimakasih Pak Presiden, pernyataan bapak memberikan kepastian hukum, bahwa Pemilu 2024 akan berjalan seperti jadwal yang telah ditetapkan,” ujarnya lagi.

Dalam kesempatan ini, sambung Teguh, Ia juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih, kepada Ketua Umum PDIP Perjuangan, Ibu Megawati Sukarno Putri, yang secara konsistensi menolak segala macam ide, dan wacana penundaan pemilu dan penambahan jabatan presiden, yang terang-terangan tidak sejalan dengan agenda reformasi.

“Terima kasih karena Ibu Mega mengerahkan seluruh kekuatan untuk menghadapi kelompok yang ingin membajak konstitusi. Beliau itu Sang Penjaga Konstitusi,” ujar Teguh Santosa, yang juga merupakan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

Teguh menampik untuk menyebutkan pihak-pihak yang Ia katakan sebagai anasir dan kekuatan jahat yang mendorong penundaan pemilu dan penambahan jabatan presiden, namun Ia memberikan sinyal bahwa hal itu lebih baik ditanyakan saja kepada anggota DPR RI dari PDIP Masinton Pasaribu. “Tanya sama Bang Masinton Pasaribu saja, dia lebih tahu siapa yang saya maksudkan itu,” tukas CEO RMOL.ID itu. 

Shares: