News

Satgas: Stigma Negatif Pasien Covid-19 Picu Kematian Tinggi

Satgas Sebut Vaksin Tidak Sepenuhnya Lindungi Masyarakat
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa stigma negatif terhadap pasien Covid-19 menjadi salah satu penyebab kasus kematian akibat virus corona di Indonesia tinggi.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan bahwa masih banyak warga yang takut mengikuti tes karena khawatir hasil akan positif Covid-19. Namun jika dibiarkan, pasien tersebut punya kemungkinan bergejala berat hingga meninggal.

“Stigma negatif seperti, ‘Oh, Covid-19, ya?’ orang lebih baik enggak ngaku Covid-19 daripada ngaku. Testing tracing itu jadi masalah karena ada stigma negatif, padahal pemerintah itu pengen nolong. Cepat kalau betulan Covid, segera dirawat. Enggak usah malu,” kata Wiku dalam dialog ‘Pandemi Belum Berakhir’ di YouTube BNPB, Jumat (4/12).

Ia mengatakan bahwa stigma negatif membuat orang yang hendak memeriksakan dirinya terkait Covid-19 ke rumah sakit jadi mengurungkan niatnya. Di sisi lain, semakin cepat Covid-19 terdeteksi, maka kian besar potensi untuk sembuh.

Wiku juga menjelaskan bahwa angka kematian sangat dipengaruhi oleh pelayanan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit. Jika banyak pasien bergejala berat yang datang, maka rumah sakit bisa kewalahan.
“Ke rumah sakitnya lambat sekali.

Terakhir kalau sudah terpaksa, baru ke rumah sakit. Tapi kalau enggak ada stigma negatif, dia ada gejala langsung periksa, langsung dirawat. Kalau dia cepat dirawat, otomatis ditangani lebih awal dia bisa cepat sembuh,” tutur Wiku.

Dengan demikian, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia bisa semakin rendah. Rumah sakit pun tidak perlu kewalahan menangani pasien Covid-19 bergejala berat yang membutuhkan ventilator.

“Angka kematian itu akan tinggi apabila pelayanan di rumah sakit tidak mampu menyembuhkan mereka,” tutur Wiku.

Dalam beberapa waktu terakhir, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di beberapa daerah memang meningkat.

Sumber: CNN

Shares: