NewsOpini

Satu abad NU dan Semangat Antikorupsi

Satu Abad yang lalu, Nahdlatul Ulama (NU) di dirikan oleh KH Hasyim Ashaari. Rentang perjalanan bangsa Indonesia, diwarnai oleh akvitas organisasi terbesar tersebut dalam memberi kontribusi dan arah bagi perjalanan bangsa ini.
Satu Abad NU dan Semangat Antikorupsi
Ketua KPK RI, Firli Bahuri

POPULARITAS.COM – Satu Abad yang lalu, Nahdlatul Ulama (NU) di dirikan oleh KH Hasyim Ashaari. Rentang perjalanan bangsa Indonesia, diwarnai oleh akvitas organisasi terbesar tersebut dalam memberi kontribusi dan arah bagi perjalanan bangsa ini.

Kini, 7 Februari 2023 menandai berdirinya 100 tahun atau satu abad NU. Sebagai organisasi sosial keagamaan yang miliki puluhan juta anggota di tanah air, Nadhlatul Ulama telah berperan penting bagi peradaban umat manusia, dan alam semesta.

Saya percaya, dalam setiap hati sanubari kaum Nahdliyin di tanah air Indonesia, terpatri tanggungjawab besar, untuk terus mengawal arah, dan tujuan bangsa ini sebagaimana yang termaktub dalam mukadimah UUD 1945.

NU punya catatan yang baik, dan sejarah panjang dalam rentang kemerdekaan RI hingga saat ini, semangat kaum Nahdliyin telah memberikan kontribusi besar bagi persatuan, kesatuan, kemajuan, Indonesia, mulai dari pendidikan, ekonomi, agama, sosial, hingga pemberantasan korupsi.

Sumbangsih dan wujud nyata serta peran aktif NU dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, dapat dilihat dari nilai-nilai pendidikan ANTIKORUPSI dalam perspektif islam, yang senantiasa ditanamkam sejak dini kepada para nahdliyin di sekolah, mulai dari pesantren hingga bangku kuliah, untuk disebarkan ke umat.

Konsistensi dan tekad kuat NU dalam membentuk dan membangun karakter bangsa ANTIKORUPSI, lambat laun di ikuti oleh organisasi sosial lintas agama lainnya, bahkan menjadi trend center.

NU adalah pelopor recovery sekaligus restrukturisasi pembangunan akhlak dan karakter ANTIKORUPSI pada diri anak-anak Indonesia, dengan menyemai beni-benih ANTIKORUPSI sejak dini, karena kaum Nahdlyin sadar bahwasanya korupsi adalah musuh agama dan aliran kepercayaan apapun di NKRI.

Perlu dicatat, tidak ada agama atau aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di republik ini yang menganjurkan umat atau penganutnya untuk melakukan korupsi.

Tegas saya nyatakan bahwa para pelaku tindak pidana korupsi adalah perusak, pengkhianat bahkan pembunuh agama yang dianutnya sendiri,  نَعُوْذُبِاللهِ مِنْ ذَالِكَ. naudzubillah min dzalik

Nilai-nilai dan ruh ANTIKORUPSI juga selalu digelorakan oleh ulama dan para kiyai NU dalam setiap kegiatan keagamaan, seperti di setiap khutbah jum’at, kultum (kuliah 7 menit) usai sholat fardu atau pengajian, dengan narasi yang sejuk dan teduh, sehingga benih-benih ANTIKORUPSI dapat diterima, dipahami dan dijalani umat.

Sosok seorang Nahdliyin yang memiliki kepribadian kuat, akhlak, moral dan berbudi pekerti luhur, jujur, sederhana serta menjunjung tinggi integritas sebagai makhluk ciptaan-Nya, tentunya menjadi contoh sekaligus panutan bagi kita, segenap anak bangsa dalam menjalani hidup dan kehidupan di republik ini.

Syukur Alhamdulillah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) banyak di isi oleh insan-insan ANTIKORUPSI yang memiliki ruh dan karakter serta kepribadian seorang Nahdliyin.

Sosok seorang Nahdliyin-lah yang senantiasa membakar semangat pengabdian tanpa batas para punggawa ANTIKORUPSI di KPK. 

Sama halnya dengan NU, kami memandang tugas dan kewajiban yang penuh resiko dalam memberantas korupsi di bumi pertiwi, sebagai panggilan sekaligus bentuk kecintaan serta ketaan kami kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Percuma menyebar teror untuk menakut-nakuti punggawa-punggawa ANTIKORUPSI KPK, mengingat segenap insan KPK yang memiliki semangat dan ruh seorang Nahdlyin, telah mewakafkan diri dan keluarga dalam perang badar melawan korupsi di republik ini.

Tidak berlebihan jika saya katakan, bahwasanya setiap insan KPK dan elemen bangsa ANTIKORUPSI yang ikut andil dalam perang badar melawan korupsi di indonesia, sejatinya adalah seorang Nahdliyin alami. 

Siapapun yang mengaku NU atau memiliki ruh seorang Nahdlyin, tentunya tidak akan pernah berdiam diri dan membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan seperti korupsi, karena seorang Nahdlyin tentunya mengetahui dampak destruktif korupsi yang bukan hanya merugikan keuangan negara semata, namun dapat menghancurkan suatu bangsa karena korupsi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap khittah kenegaraan. 

Anak-anak bangsa yang memiliki karakter seorang Nahdlyin, sangat dibutuhkan untuk menjaga khittah kenegaraan yang sejatinya adalah manifestasi cita-cita berdirinya republik ini, yang tak lain melindungi, menyejahterakan segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote.

“Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru” yang diusung sebagai Tema Besar Harlah 1 Abad NU sangat tepat, untuk mengingatkan oara Nahdlyin agar senantiasa mengembangkan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai pelopor sekaligus salah satu motor kemajuan bangsa.

Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru dengan semangat dan ruh ANTIKORUPSI  tentunya akan mewujudkan cita-cita para Nahdlyin dan tentunya harapan segenap bangsa Indonesia, yang mendambakan Indonesia Maju, Indonesia Makmur, Indonesia Jaya, dimana semua cita-cita dan harapan tersebut dapat diwujudkan apabila Indonesia bersih dari praktik-praktik korupsi.

Kami ucapkan Selamat Memperingati Harlah 1 Abad NU, terimakasih atas khidmat NU dalam menyebarkan Aswaja dan meneguhkan komitmen kebangsaan, dengan semangat ANTIKORUPSI, mari bersama kita hadirkan kejayaan umat, bangsa, rakyat dan negara, dalam bingkai NKRI, Bersatu Berantas Korupsi, Mengabdi tak Henti untuk Negeri.

 

Oleh Firli Bahuri

Penulis adalah Ketua KPK RI

Shares: