EditorialHeadline

Setahun Perang Rusia dan Ukraina, akankah berakhir?

Setahun Perang Rusia dan Ukraina, akankah berakhir?
Tank bergerak ke kota, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, 24 Februari 2022. (ANTARA/Reuters/Carlos Barria/as)

POPULARITAS.COM – Pada 24 Februari 2023 nanti, tepat satu tahun invasi militer Rusia ke Ukraina. Namun, dari berbagai informasi di medan laga, 52 minggu pertempuran darat, udara, dan laut, serta berbagai sanksi ekonomi yang diterapkan barat terhadap negeri beruang merah itu, belum perlihatkan perang akan berakhir.

Tidak ada catatan resmi mengenai korban jiwa di kedua belah pihak. Namun, klaim barat menyebutkan jumlah tentara Rusia yang tewas di medan laga mencapai 60 ribu personil.

Rusia sendiri, terus alami kemajuan dalam perangnya terhadap Ukraina, hal itu terlihat dari jumlah wilayah yang terus berhasil di rebut pasukan darat.

Perang Rusia dan Ukraina, telah menarik negara lain untuk ikut andil didalamnya. Entah apa kepentingan Amerika, dan Eropa, begitu bernafsunya mengirimkan uang dan senjata ke Ukraina, dan sama sekali tidak berbicara tentang proposal perdamaian.

Keterlibatan NATO dalam perang terbuka di medan laga Ukraina dan Rusia sangat nyata. Walau tidak ada deklarasi perang, Eropa dan Amerika tidak hanya mensuplai persenjataan dan uang, bahkan dikabarkan menerjukan pasukan daratnya bergadung dengan tentara Ukraina.

Tidak cukup dengan mengirimkan senjata, nafsu Amerika dan Eropa untuk menang dalam perangnya melawan Rusia, negara-negara itu juga beri sanksi-sanksi ekonomi, dari pembekuan aset, pembatasan harga minyak Rusia, dan bahkan hingga merampas harta benda milik orang-orang yang terafiliasi dengan Rusia.

Meluasnya perang antara Ukraina dan Rusia, tentu saja membuat pertempuran ini akan semakin rumit, dan lama. Tidak ada satu analisis militer yang dapat memastikan perang akan berakhir.

Rusia sendiri, sebagai negara besar, terus membanguan aliansinya dengan negara Amerika Latin, Timur Tengah, dan bahkan China, guna melawan hegomoni Eropa dan Amerika.

Dunia dihantui perang besar dan terbuka, campur tangan Amerika dan Eropa, serta mesranya hubungan China dan Rusia, telah membuka blok baru konflik akan meluas hingga ke daratan China.

Satu tahun perang Rusia dan Ukraina, telah menyebabkan resesi dunia, krisis pangan, dan energi, serta dampak lain yang dirasakan oleh hampir semua negara, termasuk Indonesia.

Perang ini harus diakhiri, atau jika tidak, dipastikan akan meluas, dan melibatkan banyak negara-negara lain yang suka tidak suka harus ikut serta dalam aliansi perang global.

Dampak perang global akan sangat mengerikan, rantai pasok dan distribusi pangan dan energi dipastikan akan terganggu, dan hal itu melahirkan krisis berkepanjangan.

China, sebagai negara penting dan miliki kekuatan ekonomi dunia, harus memainkan peran besarnya untuk menghentikan perang. Sebab, PBB tidak kuasa, hanya negeri tirai bambu itu yang dapat menghentikan perang dengan proposal damainnya.

Jika satu tahun kedepan, perang tidak berakhir, dan meluas, maka kita sebagai bangsa dan negara harus siap menghadapi apapun resiko dan membesarnya konflik diakibatkan dari tidak berhentinya perang dari medan laga Ukraina dan Rusia. (***EDITORIAL)

Shares: