HeadlineKesehatan

Sudah optimalkah dukungan pemerintah bagi penderita kanker

Setiap tanggal 5 Desember, dunia peringati World Cancer Day, atau hari peringatan kanker sedunia. Kanker adalah salah satu jenis penyakit yang menyerang tubuh manusia. 
Sudah optimalkah dukungan pemerintah bagi penderita kanker
Ilustrasi kanker payudara. (Pexels)

POPULARITAS.COM – Setiap tanggal 4 Februari, dunia peringati World Cancer Day, atau hari peringatan kanker sedunia. Kanker adalah salah satu jenis penyakit yang menyerang tubuh manusia. 

Penyakit ini ditandai dengan adanya sel abnormal yang berkembang tanpa terkendali, dan memiliki kemampuan menyerang, serta berpindah antar sel. Badan kesehatan dunia WHO memprediksi, jika penanganan kanker tidak miliki strategi, di ramalkan 13,1 juta orang di seluruh dunia akan mati akibat kanker.

Sementara itu, Kementrian Kesehatan RI mencatat, kasus kanker di Indonesia rata-rata setiap tahunnya tercatat kurang dari 400 ribu kasus, dan 235 ribu diantaranya meninggal akibat kanker.

Ketua Umum Cancer Information Support Centre (CISC), Aryanthi Baramuli Putri, saat jadi salah satu pembicara di Kantor farah.id, mengatakan bahwa pengobatan kanker belum secara penuh didukung pemerintah, termasuk obat-obatan untuk stadium dini.

Sementara itu, Anggota Dewan Pembina JMSI Djan Faridz yang juga didaulat untuk memberikan sambutan mengatakan, dirinya sedih mengetahui tidak semua obat-obatan kanker ditanggung oleh BPJS. 

Dia mengatakan, dirinya senang apabila diajak terlibat untuk membantu pasien maupun penyintas.  “Memang penyakit kanker ini penyakit yang benar-benar sulit dan penuh tantangan,” ujarnya. 

Deteksi Dini kunci terhindar kematian akibat kanker

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Banda Aceh, dr Muntadar ingatkan masyarakat tentang pentingnya deteksi dini guna mencegah kematian akibat kanker.

Karenanya, Ia mengimba masyarakat untuk lebih aktif melakukan kontrol, dan memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit, apakah memiliki gejala, atau tanda-tanda kanker. Hal itu sebagai bentuk pencegahan.

Masyarakat di Provinsi Aceh diminta lebih aktif melakukan deteksi dini penyakit kanker ke rumah sakit, sebagai upaya pencegahan sekaligus menekan angka kematian akibat penyakit itu. “Kanker bisa dihindari dengan pola gaya hidup sehat, sekaligus percepatan deteksi dini,” katanya, Minggu (5/2/2023) dikutip dari laman ANTARA.

Ia menjelaskan kanker bukan penyakit menular, namun mematikan. Dalam momentum peringatan Hari Kanker Sedunia 2023, diharapkan semua orang ikut memperhatikan terhadap penanganan penyakit kanker.

Dokter spesialis bedah anak itu mencontohkan kanker pada anak yang ditentukan pada usai triwulan pertama kehamilan, saat proses pembentukan jaringan di embrionik, sehingga ketika ada masalah pada pertumbuhan sel tersebut bisa terjadi keganasan,

“Jadi begitu lahir, tumor sudah ada. Maka para ibu sangat diperlukan untuk menjaga makanan ketika hamil,” ujarnya.

Sementara itu, Dokter ahli kanker serviks RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh dr Munizar SpOG, dalam keterangannya kepada ANTARA, mengatakan dari berbagai jenis kanker, khusus kanker serviks, sudah diketahui penyebabnya, yaitu akibat Human Papilloma Virus (HPV).

“Jadi virus ini sudah diketahui, dan sudah diketahui cara pencegahannya, tapi sampai sekarang kanker serviks masih menjadi momok,”

Di Aceh, kata dia, saat ini masyarakat masih malu menyampaikan kalau dirinya menderita kanker serviks. Padahal penyakit ini mematikan dan bisa dicegah dengan cepat dengan tata laksana penanganan.

“Maka kita berharap masyarakat bisa lebih terbuka, apalagi RSUD Zainoel Abidin sudah membuka layanan penyakit kanker. Setiap hari ada kunjungan kanker serviks ke poliklinik,” ujarnya.

Munizar juga meminta masyarakat untuk mendukung program vaksinasi kanker dan deteksi dini melalui pemeriksaan pap smear atau tes IVA. Pemeriksaan itu bisa dimulai pada usia 30 tahun atau sudah aktif secara seksual.

“Kanker serviks salah satu kanker yang sangat bisa dicegah, caranya melalui vaksinasi, pap smear atau tes IVA. Kita sudah mampu tangani kanker serviks, saat ini kita punya tiga ahli kanker kandungan yang siap melalukan tindakan pencegahan maupun tindakan tata laksana pasien kanker,” ujarnya. 

Dukungan terhadap penderita kanker

Sejumlah warga di Banda Aceh, Minggu (5/2/2023) menggelar aksi cukur rambut hingga botak. Langkah itu sebagai bentuk dukungan mereka terhadap para pengindap kanker yang saat in tengah berjuang melawan penyakit itu.

Dikutip dari laman ANTARA, salah seorang peserta aksi cukur kepala itu, NA Rya Ison, mengatakan bagi dirinya mengundul kepala bukan hal apa-apa, dibandingkan rasa sakit yang dialami pada penderita penyakit kanker di provinsi berjulukan daerah Tanah Rencong itu, maupun di seluruh Indonesia.

“Itu luar biasa penderitaan mereka. Jadi ini sebagai wujud kecil sumbangsih saya dan kawan-kawan terhadap saudara kami yang mengidap kanker. Tetap semangat bagi saudara kami,” katanya.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: