News

Tahun ini, proses belajar akan kembali tatap muka

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan maupun ekonomi, tetapi juga pendidikan. Wabah penyakit ini telah membatasi ruang gerak manusia, demi memutus rantai penyebaran Covid-19.
Plt Dirjen Dikti Ristek Kemendikbudristek, Nizam (ist)

POPULARITAS.COM – Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan maupun ekonomi, tetapi juga pendidikan. Wabah penyakit ini telah membatasi ruang gerak manusia, demi memutus rantai penyebaran Covid-19.

Selain membatasi ruang gerak aktivitas masyarakat, pemerintah di segala tingkatan juga mengeluarkan sejumlah kebijakan demi memutus rantai penyebaran Covid-19, salah satunya merumahkan para siswa di semua tingkatan, mulai PAUD hingga perguruan tinggi.

Konsep pendidikan juga berubah, yang tadinya proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka, sekarang menggunakan jaringan internet.

Seiring berjalannya waktu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berencana akan menerapkan kuliah tatap muka 100 persen pada semester ganjil tahun ajaran 2022/2023. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Rencananya tahun ini, tapi tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan, jaga jarak belajar satu meter,” kata Plt Dirjen Dikti Ristek Kemendikbudristek, Nizam, kepada wartawan secara virtual pada Jumat (22/4/2022).

Tak hanya itu, lanjut Nizam, untuk menghindari penyebaran virus, kampus diminta memastikan agar 90 persen mahasiswa telah memenuhi herd immunity, yaitu sudah melakukan vaksinasi booster, agar proses belajar tatap muka 100 persen dapat dilaksanakan secara maksimal.

“Kita ingin suasana kampus hidup kembali dengan aktifitas mahasiswa. Kita juga ingin menghidupkan kembali kampus dengan mengembalikan mahasiswa ke kampus dengan berbagai dinamikanya,” katanya.

Kebijakan itu juga dilakukan berdasarkan evaluasi hasil belajar daring yang kurang efektif dibandingkan luring (tatap muka). Jika dibandingkan dari segi penyampaian keilmuan dan materi masih bisa tersampaikan, tetapi segi interaksi yang melibatkan proses diskusi kelompok tidak berjalan dengan baik.

Apalagi pendidikan perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara baik itu dalam penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Perguruan tinggi mempunyai tanggung jawab dalam menyiapkan SDM unggul dan hal ini lebih penting dari pada hanya sekadar mencetak ijazah sarjana saja,” sebutnya.

Kampus Merdeka

Di sisi lain Kemendikbud RI saat ini sedang mengaplikasikan program kampus merdeka guna menciptakan sumber daya manusia unggul terutama yang berasal dari perguruan tinggi, yang diyakini dapat menjadi jembatan dan mata rantai antara kampus dengan dunia usaha dan industri.

“Dulu itu jurusan perguruan tinggi harus linier dengan pekerjaannya. Seperti sarjana teknik bekerja bidang teknik, ekonomi tugasnya bekerja di bidang ekonomi, tapi merdeka belajar ini kita tidak mesti begitu lagi, Merdeka Kampus memastikan SDM yang dihasilkan di perguruan tinggi betul siap adaptif, kreatif, inovatif terhadap dunia yang cepat sekali berubah,” kata Nizam.

Nizam memaparkan, tujuan lain “Merdeka Kampus” dapat mentransformasikan perguruan tinggi dari pendekatan yang sempit menuju pembelajaran yang fleksibel. Artinya mahasiswa harus multi kompetensi, sehingga mereka bisa memasuki setiap kesempatan bekerja, bisa menciptakan lapangan pekerjaan, dan lebih siap dengan dinamika dunia kerja yang sedang berubah.

Kendati demikian nantinya setelah menjalankan tiga semester mahasiswa diperbolehkan mengambil prodi lain. Bisa belajar teknik, tentang perbankan, marketing mereka bisa mengambil mata kuliah ekonomi komunikasi di Fisipol, dan diberikan pula kesempatan belajar dari kampus kehidupan, seperti perusahaan percetakan dan industri lainnya.

“Dengan memberikan tiga semester mahasiswa bisa belajar diluar prodi dan luar kampusnya. Jadi, selama lima semester mahasiswa belajar di prodinya sendiri, tiga semester berikutnya ia bisa mengambil program studi lainnya diluar prodi. Jadi melalui program kampus merdeka dapat memberikan ruang seluas-luasnya untuk menggali potensi mahasiswa.” papanya lagi.

Keunggulan Kampus Merdeka

Dalam kesempatan itu, Kemendikbudristek juga menyebutkan, Kampus Merdeka memiliki berbagai program diantaranya studi mandiri, pemberdayaan desa, internship di industri, pertukaran mahasiswa, International Student mobility Award, kampus mengajar, kewirausahaan mahasiswa serta inovasi mahasiswa.

“Contohnya, mahasiswa dari Jakarta dalam satu semester bisa belajar ke Papua, satu semester di Medan, dan satu semester di Kalimantan Tengah. Untuk semangat Bhinneka Tunggal Ika yang nyata sekaligus melihat peluang nyata bahwa di Kalimantan itu sangat sangat potensial untuk pengembangan sumber daya alam bagi kemajuan masyarakat,” ungkap Nizam.

Keunggulan lain dari program Merdeka Kampus mahasiswa dapat membangun persahabatan Nusantara antar suku, agama yang ada di kampus di Indonesia.

Selain itu ada namanya program magang, mahasiswa selama magang betul-betul menjalankan seperti management trainee sesuai yang diajarkan dalam dalam kampus selama satu semester penuh juga didampingi oleh orang profesional dibidangnya.

Selama mahasiswa magang pemerintah harus mendukung dalam pendanaan untuk menjadi mentor termasuk biaya transportasi mahasiswa ketika selama magang.

“Terkait anggaran pendidikan yang 20 persen, pengelolaannya tidak semua berada di Kementerian Pendidikan. Bahkan sebanyak 2/3 dari anggaran tersebut dialokasikan untuk daerah, pusat hanya mengelola 1/3 sisa anggaran saja. Dari 1/3 sisa anggaran tersebut, Kemendikbudristek hanya mengelola 40% dan sisanya dikelola oleh kementerian lain,” katanya.

Shares: