Kesehatan

Tips kembalikan pola tidur usai 30 hari tunaikan ibadah puasa

Tips kembalikan pola tidur usai 30 hari tunaikan ibadah puasa
Ilustrasi FOTO : (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/wpa)

POPULARITAS.COM – Selama menjalankan ibadah puasa, kerap terjadi perubahan pola tidur seseorang. Hal tersebut tak terlepas dari tuntutan saat ramadhan kita menjalankan sahur, sholat malam dan lainnya, dampaknya pola tidur menjadi berubah.

Nah, tentu kita butuh mengembalikan pola tidur ke kondisi normal. Hermawan Saputra, Ketua Umum PP Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) bagikan sejumlah tips untuk anda.

Menurut Hermawan, untuk mengembalikan pola tidur ke kondisi hormal, perlu melakukan relaksasi selama beberapa hari, setidaknya butuh lima sampai tiga hari.

“Juga bisa disiasati dengan konsumsi pola gizi yang baik,” kata Hermawan dikutip dari laman Antara, Rabu (17/4/2024) di Jakarta.

Dia melanjutkan, pada masa transisi tersebut biasakan untuk istirahat pada pukul delapan atau sembilan kalau memang tidak ada kepentingan lain untuk begadang atau beraktivitas pada malam hari.

Ia menyarankan orang yang baru beristirahat pada tengah malam untuk secara bertahap mengubah kebiasaan agar bisa tidur malam lebih awal.

Hermawan menyampaikan bahwa tubuh manusia memiliki pengingat otomatis atau “alarm” internal. Sebagai contoh, orang Muslim yang biasa bangun pukul 04.00 atau 05.00 pagi untuk menunaikan shalat subuh punya semacam alarm alami untuk bangun pada waktu-waktu tersebut.

Menurut Hermawan, membiasakan diri bangun pagi dapat membantu memulihkan pola tidur ke kondisi normal.

Selain itu, ia mengatakan, pemenuhan kebutuhan nutrisi dan pengelolaan stres juga memudahkan upaya untuk memulihkan pola tidur yang sempat berubah selama bulan puasa.

“Yang penting diperhatikan adalah tidur berkualitas itu tidur pada lima sampai delapan jam. Kalau badan kita nanti menerima nutrisi dengan baik, pola pikirnya juga baik, artinya tidak dalam keadaan stres, itu biasanya akan cepat dan tidak ada masalah untuk kembali kepada tidur yang berkualitas dan normal,” ia menjelaskan.

Shares: