News

Touring dari Jakarta, Mantan Menag Akui Kondisi Jalan di Aceh Bagus

Mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin foto bersama mantan Kepala Kanwil Kemenag Aceh jelang berangkat ke Sumatera Utara di kawasan Aceh Besar, Rabu (29/9/2021) petang. (Muhammad Fadhil/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Mantan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin takjub dengan keindahan alam Aceh. Menteri kabinet era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi ini juga terkesan dengan jalan lintasan barat selatan Aceh yang dinilai mulus.

“Dari sejumlah provinsi yang saya lewati, Aceh paling berkesan, jalan-jalannya yang terbaik dibanding Sumut, Sumbar atau Lampung, hampir semua jalan yang kita tempuh bagus,” kata Lukman saat ditemui di salah satu cafe di Aceh Besar, Rabu (29/9/2021).

Baca: Tempuh ribuan kilometer naik motor mantan Menag RI tiba di Aceh

Lukman Hakim bersama rombongan dari Honda Forza Club Indonesia (HFCI) melakukan touring Jakarta-Aceh dengan menggunakan Honda Forza. Mereka berangkat dari Jakarta pada Senin (20/9/2021).

Mereka tiba di titik nol kilometer Indonesia di Sabang pada Selasa (28/9/2021) kemarin. Satu malam di sana, Lukman bersama rombongan kembali ke Banda Aceh pada Rabu (29/9/2021) dan akan melanjutkan perjalanan ke Sumatera Utara via jalur tengah.

Dalam perjalanan tersebut, Lukman Hakim mengaku sangat nyaman berkendara di lintasan barat selatan Aceh jarena jalannya yang sepi dan mulus. Di beberapa tempat, mereka juga dihadapkan dengan jalan yang berlika-liku.

“Kita lebih bisa menikmati suasana Aceh dan itu juga sering kali membuat kita terlena di jalan lurus, karena jalan bagus, sepi, kita bisa terlena, kita gaspool, padahal kecepatan semakin tinggi, risiko kecelakaan juga semakin tinggi,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa touring mengajarkan banyak hal, di antaranya kesabaran dan kesetiaan. Menurutnya, seorang pengendara akan diuji kesabaran saat melintasi setiap lintasan, terutama pada area padat lalu-lintas.

“Touring melatih diri saya sendiri untuk mengelola diri saya sendiri,  misalnya di tengah jalan tiba-tiba ada orang nyebrang tiba-tiba, ibuk-ibuk naik motor, seannya ke kiri, tapi tiba-tiba belok ke kanan,” ujar Lukman Hakim.

Sedangkan kesetiaan, lanjut Lukman Hakim, para peserta touring akan diuji ketika ada salah satu anggotanya mengalami mogok kendaraan, sakit dan insiden lainnya. Pada situasi ini, seyogyanya semua peserta harus bahu membahu saling membantu.

“Touring dalam rombongan itu ya seperti kita haji lah, seperti kita umrah dalam bepergian rombongan, itu yang paling diperlukan adalah kesabaran, karena semua orang berbeda-beda, ritmenya, polanya, waktu istirahatnya,” katanya.

“Jadi kita harus pandai-pandai mengelola kesabaran dan Alhamdulillah tim ini sangat kompak gitu, sangat solit, saling mengerti, saling mengisi satu sama lain dan kesetiakawanan, di club motor itu yang sangat menonjol adalah kesetiakawanan,” tambah Lukman Hakim.

Dalam kesempatan itu, Lukman juga mengaku takjub dengan sambutan masyarakat Aceh, terutama mantan Kakanwil Kemenag Aceh, Daud Pakeh. Penyambutan ini, kata dia, di luar dugaan rombongan.

“Saya sama sekali tidak menduga bertemu dengan Pak Daud Pakeh dalam kondisi saya touring, karena sama sekali saya tidak memberi tahu dia, tiba-tiba dia muncul menjemput saya gitu, rupanya dia memantau lewat anaknya, karena saya kan posting di IG,” ujarnya.

Editor: dani

Shares: