News

Virus Corona Juga Punya Kelemahan

Pemko Banda Aceh Disinfektan Kembali Ruang Publik
Dompet Dhuafa menyemprot disinfektan di posko jurnalis peliput COVID-19. Ampon | popularitas.com

BANDA ACEH (popularitas.com) – Virus Corona sudah menjadi momok dunia saat ini. Negara yang terjangkit Covid-19 mulai melakukan apapun, termasuk mengucurkan anggaran besar. Bahkan melakukan kebijakan ekstrem dengan melakukan lockdown disertai penegakan hukum.

Tak terkecuali Indonesia, ikut terdampak pandemi global Covid-19. Sekarang tercatat sudah 3.842 kasus ditemukan positif Covid-19, 3.229 masih dalam perawatan, 286 dinyatakan sembuh dan 327 orang meninggal dunia.

Sedangkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, seluruh dunia yang positif corona mencapai 1.612.646 orang, sembuh 361,377 dan meninggal dunia 96.787 jiwa.

Meskipun angka pasien yang pulih tak sedikit, tapi faktanya hingga sekarang belum ditemukan obat dan vaksin untuk Covid-19. Sehingga penyakit akibat virus corona strain baru SARS-CoV-2, cukup mengkhawatirkan dunia.

Hal yang dikhawatirkan, penyebaran virus tersebut cukup cepat dan masif. Karena dapat tertular antar manusia yang bersentuhan langsung atau dari pernafasan.

Namun virus itu bukan berarti super power tidak bisa ditangkal. Meskipun belum ditemukan penangkalnya. Pakar mengungkapkan Covid-19 memiliki beberapa kelemahan. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mencegah diri dari penularan virus mematikan itu.

Apa saja kelemahannya? Klikdokter.com memaparkan beberapa kelemahan Cobid-19.

1. Corona Lemah Terhadap Sabun

Membersihkan tubuh atau benda dari virus tak cukup dengan air, tapi juga harus dikombinasikan dengan pelarut lemak alias sabun.

Tubuh virus terdiri atas tiga bagian, yaitu DNA atau RNA yang jadi inti virus, protein, serta lapisan lemak (pelindung luar mereka). Nah, sabun dapat menghancurkan lemak dengan mudah.

Ketika sabun berhasil menghancurkan lapisan terluar dari virus yang merupakan lemak itu, secara otomatis DNA dan proteinnya juga akan ikut hancur.

Itulah mengapa, dr. Atika dari klikdokter.com menyebut bahwa cuci tangan pakai air dan sabun adalah pilihan utama untuk membersihkan tangan.

“Penggunaan sabun yang digosokkan secara merata ke seluruh tangan lebih bisa mengangkat kuman yang bersembunyi di antara lipatan-lipatan kulit,” katanya.

2. Antibodi Ampuh Melawan Virus Corona

Seseorang dengan daya tahan tubuh yang baik akan lebih sulit untuk terinfeksi virus corona. Sekalipun terinfeksi, gejala yang muncul sifatnya ringan dan mudah sembuh. Intinya, semua jenis virus akan kesulitan menembus antibodi yang kuat.

Ada sebuah studi di Australia yang melakukan studi terhadap antibodi manusia dan virus corona. Sampelnya adalah pria berusia 47 tahun dengan gejala ringan dan tidak memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi atau diabetes. Ia hanya memiliki satu infeksi, yaitu COVID-19.

Setelah seminggu lebih, antibodi mulai terbentuk di dalam tubuhnya. Itu berarti, tubuhnya sedang berusaha melawan. Tak lama kemudian, kondisi pasien pun membaik.

Untuk mendapatkan daya tahan tubuh yang prima, dr. Nabila Viera Yovita mengatakan, bisa mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, sayuran hijau dan makanan yang mengandung vitamin D, serta sayuran atau buah yang berwarna ungu.

3. Virus Corona Bisa Mati oleh Disinfektan

Disinfektan adalah zat yang digunakan dalam proses pengurangan jumlah mikroorganisme. Proses disinfeksi biasanya dilakukan pada permukaan benda, seperti dinding, meja, lantai, perabot rumah tangga, tirai, karpet, pakaian, dan lain sebagainya.

Ada beberapa disinfektan yang dapat dipakai berdasarkan anjuran Dinas Kesehatan, yaitu:

  • Bleach (pemutih) yang diencerkan dengan takaran 2 sendok makan per 1 liter air.
  • Karbol yang diencerkan dengan takaran 2 sendok makan per 1 liter air.
  • Pembersih lantai diencerkan dengan takaran 1 tutup botol per 5 liter air.
  • Larutan alkohol 70% atau disinfektan rumah tangga terdaftar.
  • Hidrogen peroksida diencerkan sesuai takaran petunjuk penggunaan dalam kemasan.

Virus corona dianggap bisa mati dengan bahan disinfektan di atas dalam waktu 1 menit. Namun, bukan berarti Anda boleh menyemprotkannya langsung ke badan, ya! Sebab, disinfektan yang disemprotkan secara berlebihan ke tubuh malah bisa jadi karsinogenik—bisa picu kanker di kemudian hari.

Ada juga yang bilang bahwa virus corona tak tahan dengan suhu panas. Namun, faktanya belum ada penelitian yang secara pasti bisa membuktikannya. Kalaupun tak tahan suhu panas, suhu yang dibutuhkan untuk membunuh virus tersebut harus minimal 56 derajat Celsius.

Suhu sepanas itu memang tak bisa langsung dipaparkan ke manusia. Itu hanya berlaku untuk makanan dan minuman yang dipanaskan. Di masa pandemi ini, memang disarankan untuk menyantap makanan yang dimasak matang supaya tak ada virus yang tertinggal dan menyebabkan penyakit.

Itulah tiga kelemahan virus corona yang bisa bermanfaat untuk mencegah penularannya. Perkuat daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, tetap di rumah, terapkan physical distancing dan pakai masker kain bila harus beraktivitas di luar rumah, serta jaga kebersihan dengan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sesering mungkin.[acl]

Shares: