Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh

Zaskia Sungkar Ramaikan Islamic Fashion Festival di Banda Aceh

Zaskia Sungkar saat mencari Mie Aceh di Banda Aceh, sebelum menghadiri IFF 2019 di Taman Bustanussalatin Banda Aceh | Foto: Istimewa

BANDA ACEH (popularitas.com) – Artis sekaligus desainer Zaskia Sungkar, menyebutkan desainer Aceh saat ini sudah memiliki karakter kuat dengan mayoritas penduduk Islam yang kental dengan syariat Islamnya. Hanya saja karya tersebut harus dioptimalkan agar dapat diterima serta membaca keinginan pasar.

Hal ini disampaikan Zaskia di sela-sela kegiatan Islamic Fashion Festival (IFF) di Taman Bustanussalatin, Banda Aceh, Minggu, 21 April 2019.

“Kita boleh mengembangkan fashion muslim, tapi jangan pernah tinggalkan Syariat Islam karena itu hanya Aceh yang punya, teman-teman desainer harus jeli menyatukan itu,” kata Zaskia.

Zaskia Sungkar hadir ke Aceh dalam rangka mengikuti Islamic Fashion Festival (IFF) 2019, yang dihelat di Taman Bustanussalatin Banda Aceh, Minggu, 21 April 2019 malam. Ada beberapa agenda yang dijadwalkan untuk istri Irwansyah tersebut.

Pihak penyelenggara menjadwalkan Kia, sapaan akrab Zaskia, untuk mengisi talkshow Street Fashion. Selain itu, Kia juga memamerkan karyanya lewat fashion show. Ada 10 look yang dibawakan, yaitu daily outfit wear, daily activity, dan campuss outfit.

Sebelum menghadiri IFF di Taman Bustanussalatin, Kia juga sempat berkunjung ke kafe D Energy di Lampeuneurut, Aceh Besar. Menggunakan kacamata dan berbusana gamis, Kia tiba di kafe tersebut sekitar pukul 16.00 WIB. Kehadiran kakak Shireen Sungkar tersebut langsung mendapat perhatian dari pengunjung kafe.

Di kafe ini, ada beberapa menu yang dicicipi Zaskia Sungkar. Namun, dari sejumlah menu yang dia rasakan, terlihat Mi Aceh yang membuat Kia terpesona. “Mi Aceh ni, Masya Allah,” kata Zaskia, seperti dilansir viva.co.id.

Zaskia turut memuji peran Pemerintah Aceh yang mendukung kegiatan desainer muda di Aceh dalam mengembangkan karyanya lewat acara fashion muslim. Dan ini, kata dia bisa dijadikan wadah oleh pelaku industri fashion untuk mengenalkan karyanya ke masyarakat.

“Peran pemerintah itu penting ya, tapi kalau pemerintahnya sudah support, tapi kitanya enggak ada gerakannya juga, ya sama saja,” ujarnya.

IFF berlangsung sejak 19-21 April 2019 di Taman Bustanussalatin, Banda Aceh. Event ini tak hanya menghadirkan desainer lokal terbaik, tetapi juga deretan influencer.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Ramadhani, mengatakan IFF 2019 bertujuan untuk memperkenalkan ragam karya desainer dan produsen busana di Aceh melalui wadah kreativitas berbentuk fashion show.

Selain itu, IFF bermanfaat untuk memperluas jaringan pemasaran para desainer, dengan mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung. “Ini juga meningkatkan sense fashion masyarakat Aceh. Kami juga ingin memperlihatkan ke berbagai pihak bahwa Aceh mampu menjadi kota fashion, baik secara nasional maupun internasional,” kata Ramadahani, Sabtu, 20 April 2019 lalu.*

Shares: