News

Aceh Masih Kekurangan Rapid Test Untuk Warga

Dua Lab PCR Test Covid-19 Belum Dapat Difungsikan di Aceh
Ilustrasi, rapid tes. (Foto: pikiran-rakyat)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Pemerintah Aceh mengakui hingga kini, pihaknya masih kekurangan alat rapid test, yang dipergunakan unytuk masyarakat.

Untuk itu, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah masih berusaha untuk mendapatkan rapid test untuk memeriksa kesehatan masyarakat.

“Kalau 0,5 persen dari 5 juta penduduk Aceh itu jumlahnya 25000 sampai 30.000, masalahnya bahan rapid test kita belum dapat sebanyaknya itu,” ujarnya saat meremikan Poliklinik Pinere, Rabu, 8 April 2020.

Nova memastikan jika rapid test telah dimiliki, pemerintah langsung membentuk skema dan langkah-langkah untuk melakukan rapid test terhadap masyarakat.

“Kalau sudah dapat kita langsung melakukan skema-skem rapid tesnya, randomnya, formatnya, dan kita akan melakukan strategi itu. Nah, kalau ada yang positif, maka langkah selanjutnya mengkorfimasi hasil rapid tes dengan swab test,” tuturnya.

Selain itu, Nova menyebutkan, Aceh telah memiliki dua laboratorium yang siap dijalankan untuk memeriksa swab pasien terpapar corona. Namun, lab tersebut belum bisa dioperasikan atau berfungsi lantaran belum tersedianya reagen atau cairan senyawa kimia untuk swab test.

Kedua laboratorium itu berada di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan di Lambaro, Aceh Besar. Laboratorium ini telah disipakan sejak 2 pekan lalu yang rencana akan digunakan memeriksa swab pasien covid-19 di Aceh.

“Lab untuk itu kita sudah punya tapi ada satu cairan reagen namanya.  Untuk bisa melakukan tes itu pesannya ke German. Distributornya satu di Jakarta, kalau kita pesan ke Kementerian Kesehatan menggunakan juga distributor yang sama. Jadi tetap menunggu dari german,” sebut Nova. (dani)

Shares: