News

Alasan Partai Aceh dukung Prabowo meski hattrick kalah

Prabowo Subianto disuntik vaksin booster Covid-19 dengan menggunakan vaksin Nusantara oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Foto: Bisnis.com

POPULARITAS.COM – Partai Aceh kembali mendukung Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 nanti, meski ketua umum Partai Gerindra itu sudah mencetak hattrick (tiga kali berturut-turut) kekalahan sejak Pilpres 2009.

Untuk diketahui, dukungan Partai Aceh terhadap Prabowo sudah berlangsung sejak Pilpres 2014. Kala itu, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa. Pasangan ini kemudian kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Lalu, pada Pilpres 2019, Partai Aceh kembali mendukung Prabowo Subianto yang maju bersama Sandiagan Uno. Saat itu, Prabowo juga kembali menderita kekalahan.

Kesetiaan Partai Aceh terhadap Prabowo kembali teruji pada Pilpres 2024. Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem bahkan turut hadir dalam deklarasi yang dilakukan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Mualem juga hadir dalam pendaftaran pasangan capres-cawapres ini ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (26/10/2023) lalu.

Lantas, apa yang membuat Partai Aceh selalu konsisten mendukung Prabowo maju sebagai capres?

Juru Bicara Partai Aceh, Nurzahri mengungkapkan bahwa bagi Partai Aceh, Prabowo adalah sosok yang konsisten dalam memperjuangkan keberlangsungan perjanjian damai atau MoU Helsinki.

“Selama ini setiap ada permasalahan di Aceh terkait realisasi isi perjanjian damai, selalu difasilitasi oleh Pak Prabowo dan jajaran bawahan beliau yang ada di pemerintahan pusat,” ujarnya kepada popularitas.com, Selasa (31/10/2023).

Nurzahri juga menjelaskan bahwa butir-butir perjanjian damai MoU Helsinki selama ini belum berjalan seratus persen sebagaimana mestinya.

Ditambah lagi dengan permasalahan dana otonomi khusus (otsus) yang akan berakhir, penegakan syariat Islam, permasalahan lambang dan bendera Aceh, lahan bagi kombatan, batas wilayah Aceh serta permasalahan pembagian hasil migas 70 persen bagi Aceh masih berjalan di tempat hingga belum ada realisasi kongkrit.

“Nah permasalahan-permasalahan itu secara terus menerus diperjuangkan oleh Partai Aceh. Dalam prosesnya, hanya Pak Prabowo yang responsif membantu perjuangan Partai Aceh tersebut dan hal ini belum nampak pada sosok capres lainnya,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut Nurzahri, sebagai sahabat yang baik Partai Aceh selalu memberikan dukungan terhadap Prabowo yang maju sebagai calon pemimpin Republik Indonesia.

“Tentunya Partai Aceh tetap menghargai jerih payah Prabowo dengan tetap memberikan dukungan bagi perjuangannya menuju kursi RI satu,” tegasnya.

Shares: