Dinas Kebudayaan dan Pariwisata AcehNews

Disbudpar Aceh pamerkan 75 koleksi filologika milik museum se-Sumatra

Produk UMKM Aceh dukung sektor kepariwisataan

POPULARITAS.COM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, akan pamerkan 75 koleksi filologika unggulan milik Museum se-Sumatra. Acara tersebut berlangsung pada 10-14 Agustus 2023 di Museum Aceh.

Kepala Disbudpar Aceh Almunizal Kamal, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/8/2023) mengatakan, selain tampilkan koleksi museum se-Sumatra, di acara itu juga nanti koleksi museum seluruh kabupatan dan kota di provinsi ini turut dipamerkan.

Di acara itu nanti, kata Almunizal kemudian, ragak kekayaan serta kandungan isi koleksi filologi unggulan dari masing-masing museum akan ditampilkan. Tentu saja kegiatan ini penting bagi para pelajar, mahasiswa dan juga peneliti serta pengkaji manuskrip untuk dapat menghadiri kegiatan tersebut.

baca juga :Museum Aceh terus berinovasi

Dari wikipedia, filologi adalah dalah sebuah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang sejara pranata , dan kehidupan suatu bangsa yang terdapat dalam naskah-naskah lama. Tujuan dari mempelajari filologi yaitu untuk mengetahui isi teks dari pengarang dan mengetahui bentuk teks yang disajikan. 

Selain itu, filologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari kebudayaan, ilmu sosial hingga sejarah. Kata Filologi berasal dari bahasa Yunani, yakni philogia yang memiliki arti cinta kata-kata.

Filologika sendiri merupaka benda, teks, tulisan ataupuan manuskrip berbagai naskah kuno yang dihasilkan oleh manusia di era peradaban tertentu.

Almunizal kembali melanjutkan, dengan mengunjungi kegiatan itu, para pengunjung dapat melihat berbagai kekayaan ragam hias atau iluminasi yang menghiasai lembaran-lembaran manuskrip warisan masa lalu, serta gaya dan pola penulisan berbagai jenis aksara klasik yang ditorehkan di berbagai media tulis dari masa ke masa.

baca juga :Batik Air layani Penerbangan Aceh-Penang seminggu tiga kali

Pihaknya menyampaikan terimakasih atas partisipasi seluruh pihak museum se-Sumatra dan dari seluruh Aceh, yang berpartisipasi hingga acara ini dapat dilangsungkan. Harapannya, kerjasama antar pihaknya dan pengelola museum yang ikut serta dalam acara itu, dapat berlangsung kedepannya.

Sementara itu, Kepala UPTD Museum Aceh, Mudha Farsyah menambahkan, selain memamerkan sejumlah koleksi istimewa filologi milik Museum Aceh, pengunjung juga dapat melihat langsung berbagai koleksi filologi unggulan dari museum-museum yang ada di Sumatera dan kabupaten kota di Aceh. 

Adapun 75 koleksi filologika yang dipamerkan merupakan milik 17 museum di Sumatera, di antaranya Museum Aceh, Museum Aceh, Museum Tsunami Aceh,  Museum Sumatera Utara, Museum Adityawarman Sumatera Barat, Museum Sang Nila Utama Riau, Museum Siginjei Jambi,Museum Balaputra Dewa Sumatera Selatan, Museum Bengkulu, Museum Ruwa Jurai Lampung, dan Museum Sriwijaya. 

Kemudian, Museum Pidie Jaya, Museum Kota Lhokseumawe, Museum Samudera Pasai Aceh Utara, Museum Bireuen, Museum Kota Langsa, Museum UIN-Ar-Raniry, dan Museum Ali Hasjmy Banda Aceh.

“Pada pameran regional se-Sumatera ini, kita menargetkan seribu pengunjung. Untuk menyajikan informasi yang lebih lengkap tentang informasi berbagai koleksi yang dipamerkan, Kami juga menyediakan katalog koleksi sebagai referensi dan informasi yang bisa dibawa pulang oleh pengunjung pameran,” pungkasnya. (*)

Shares: