EkonomiNews

Harga Kedelai Melonjak Naik, Pengusaha Tahu Merugi

Praktisi Pertanian: Pemerintah Aceh Harus Mandiri Sediakan Kedelai
Harga Kedelai melonjak naik mencapai Rp 500 ribu per karungnya sehinga berdampak pada produksi usaha tahu Muhammad Nasir pemilik pabrik Tahun Mandiri Lampaseh Banda Aceh / Foto Fitri Juliana

 

POPULARITAS.com – Harga Kedelai yang menjadi bahan baku pembuatan tempe dan tahu melonjak naik. Kenaikan ini telah terjadi selama Desember 2020. Harga yang biasanya Rp 280 ribu – Rp 300 ribu per karungnya atau Rp 7.800 per kilo gramnya kini melonjak naik menjadi Rp 480 ribu – Rp 500 ribu perkarungnya dengan harga jual Rp 9.800 ribu per kilogramnya.

Kenaikan harga kedelai impor sebulan terakhir ini, telah berdampak pada usaha produksi tempe dan tahu di Kota Banda Aceh. beberapa tempat produksi tahu di Kota Banda Aceh nyaris berhenti produksinya dikarenakan mahalnya harga kedelai dan kurangnya  pasokan dari suplayer sehingga tidak mencukupi untuk sekali produksi.

seorang pekerja pabrik tahu Mandiri Lampaseh sedang melakukan proses penyaringan air tahu yang sudah di masak untuk proses pencetakan dan pendinginan / Foto Fitri Juliana

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi usaha tahu Mandiri milik M. Nasir di desa Lampaseh Kecamatan Meraxa Banda Aceh. Produksi usaha tahu miliknya masih terus produksi setiap hari, bahkan permintaan tahun akhir-akhir ini terus bertambah, di hari normal dia hanya memproduksi 400 kg gram kedelai kini mencapai 1 ton setiap harinya.

Untuk pasokan bahan baku Nasir juga mengalami sedikit kendala, biasanya ia bisa memasok 5 ton kedelai kini hanya dapat 3 ton kedelai dari beberapa suplayer yang menjadi langganannya.

“ Alhamdulilah sampai saat ini kita masih terus produksi, bahkan hasil produksi semakin meningkat, karena kita punya stok bahan baku” ucap Nasir.

pekerja di pabrik tahu Mandiri Lampaseh sedang melakukan pencetakan tahu / Foto : fitri juliana

Warga Lampaseh ini juga mengatakan untuk memenuhi stok bahan baku kedelai ia harus mengambil bahan baku dari beberapa suplayer kedelai di Banda Aceh dengan harga bervariasi, dalam sekali pesan biasanya bisa dapat 5 ton kini hanya dapat 1 ton hingga 3 ton saja, hanya cukup untuk tiga hari produksi, jika tidak usaha tahu miliknya akan mengalami buka tutup dalam produksi.

“ Untuk menginisiatif agar karyawan tetap bisa bekerja, saya harus memasok bahan baku tahunya dari beberapa tempat. Karena kalau satu tempat kita nggak bisa kerja, bakal 3 hari produksi 3 hari istirahat” sebutnya.

Dengan tingginya harga kedelai inpor sebulan terakhir ini, sangat berpengaruh pada harga produksi tahu miliknya, untuk menutupi cost produksi yang tinggi ia terpaksa menaikkan harga jual tahu miliknya, Rp 10 ribu dari setiap embernya dan itupun masih tidak cukup untuk biaya produksi sehingga harus diakali dari ukuran tahu.

Salah satau pekerja pabrik tahu Mandiri sedang melakukan pemotongann Tahu untuk / Foto Fitri Juliana

“ Kami kendalanya cuma stok bahan baku, minta 2 ton tapi dapatnya satu ton. Kita ambil di beberapa tempat, kalua ambil satu tempat saja bisa putus produksi kita. Produksi bertambah, harga bahan baku mahal. Namun pendapatan berkurang sedikit. Untuk mensiasatinya ya harus kita naikkan harga jual sama ukurannya sedikit dikurangi, tapi itu juga tidak nutup untuk biaya produksi kita” tambah M, Nasir.

Jika produksi normalnya 400 -500 kg setiap harinya, sekarang-sekarang ini permintaan meningkat kita bisa produksi  hingga 1 ton kedelai bahkan lebih, ia tidak mengejar kali jumlah produksi, jika ada dia produksi banyak jika tidak ya seada stoknya saja, takutnya jika di porsir bisa kehabisan stok bahan baku, maka produksi bisa terhenti. Ia terus  berupaya untuk selalu berproduksi, nyakni dengan mengatur jumlah produksi setiap harinya agar dapur tahun miliknya terus mengepul.

“ gak saya kejar kali, untuk produksi kadang bisa habis satu ton. Kadang lebih. Setiap harinya, karena ada yang beli ke mari langsung dan itu gak bisa kita batasi pelanggannya, kalua di pasar mungkin bisa dibatasi sesuai stok.  Sudah ada langganannya ,  sudah ada pos-pos yang mau disalurkan. Alhamdulillah sampai sekarang pasokan saya cukup sehingga bisa produksi setiap harinya. Kenaikan bahan baku ini sudah sebulan kita rasakan, karena stok kedelai yang sedikit” Papar Pemilik pabrik tahu Mandiri.

Shares: