NewsPolitik

Ini Alasan Partai Aceh Tunjuk Dahlan Jamaluddin Pimpin DPRA

DPRA Bentuk Satgas Awasi Penanganan Covid-19
Dahlan Jamaluddin | Dok Aceh Satu

BANDA ACEH (popularitas.com) – Partai Aceh secara resmi membenarkan telah menunjuk Dahlan Jamaluddin sebagai pimpinan sementara definitif DPRA untuk periode 2019-2020. Penetapan tersebut berdasarkan Surat Keputusan DPA, Nomor 092/KPTS-PDA/XI/2019, tanggal 19 September 2019.

Kabar resmi ini disampaikan Juru Bicara (Jubir) DPA Partai Aceh, Muhammad Saleh, di Banda Aceh, Selasa, 24 September 2019

“Betul, sebenarnya akan kami sampaikan setelah pelantikan anggota DPR Aceh, 30 September 2019 mendatang. Hanya saja, kawan-kawan media pers telah mewartakannya. Dan, atas arahan pimpinan, kami sampaikan secara resmi,” jelas Muhammad Saleh.

Menurut Shaleh, penetapan Dahlan Jamaluddin telah melalui berbagai proses panjang, usai Pileg 17 April 2019 lalu.

Sesuai aturan dan mekanisme di Partai Aceh, telah dilakukan proses penjaringan. Mulai dari menerima dan memahami aspirasi arus bawah seperti jajaran Partai Aceh serta Komite Peralihan Aceh (KPA) hingga faktor keterwakilan dan keseimbangan antar wilayah. Baru kemudian diputuskan melalui rapat tertinggi pimpinan partai.

“Semua calon Ketua DPR Aceh dari Partai Aceh adalah kader terbaik dengan pengalaman dan kualitas SDM yang membanggakan. Hanya saja, posisi ini tentu diisi satu kursi,” kata Shaleh.

Itu sebabnya, DPA Partai Aceh (PA), untuk selanjutnya sedang mengodok 18 anggota DPR Aceh hasil Pileg 17 April 2019 lalu, untuk ditempatkan pada sejumlah alat kelengkapan dewan lainnya, bersama sejumlah partai politik nasional dan lokal yang tergabung dalam Koalisi Aceh Bermartabat (KAB) Jilid II. Misal, ketua fraksi, ketua dan sekretaris komisi maupun anggota lainnya.

“Pimpinan DPA PA bersama ketua dan anggota Tuha Puet Partai Aceh yang dipimpin Tengku Malek Mahmud Al-Haytar, setelah mempelajari dan menerima berbagai masukan dari sejumlah pihak, akhirnya memilih saudara Dahlan Jamaluddin sebagai Ketua DPR Aceh Periode 2019-2024,” sebut Shaleh.

Penetapan ini adalah hal biasa dan wajar dalam partai politik. Tentu, setelah mengkaji satu persatu seperti pengalaman, loyalitas dan dedikasi serta mampu membangun komunikasi dan konsolidasi secara internal dan eksternal.

Ini menjadi penting, untuk menjawab berbagai persoalan Aceh ini dan masa depan. “Sebagai partai politik peraih suara mayoritas di DPR Aceh, Partai Aceh memiliki komitmen moral untuk membawa Aceh ke arah lebih baik,” ungkap Shaleh.

“Ini adalah bagian dari ikhtiar Partai Aceh dalam proses regenerasi serta sebagai partai kader yang terbuka bersama anggota KAB Jilid II. Semua itu semata-mata untuk memberi kontribusi terbaik bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan dan perekonian rakyat Aceh,” ucap Shaleh.* (RIL)

Shares: