News

Kecanduan judi online bisa sebabkan seseorang bunuh diri

PPATK catat 168 wartawan di Indonesia terpapar judi online

POPULARITAS.COM – Judi online miliki dampak kecanduan terhadap para penggunanya. Dampak bisa beragam, dari depresi, kesehatan mental, bahkan hingga bunuh diri.

Hal tersebut disampaikan oleh Psikolog dari UGM, Novi Poespita Candra, dalam keterangannya, Kamis (20/6/2024) di Jakarta. “Dampaknya banyak, dari depresi mental sampai keinginan bunuh diri,” katanya dikutip dari laman Antara.

Novi menjelaskan, judi online juga berdampak terhadap kesehatan lainnya yaitu kesehatan fisik karena kelelahan kronis dan kesehatan emosi karena pecandu judi online cenderung sensitif.

Kemudian, kesehatan sosial karena seseorang yang terindikasi kecanduan judi online biasanya tertutup dalam pergaulan dan interaksi.

Selanjutnya, kesehatan finansial karena tanggungan hutang yang semakin besar. Dalam beberapa kasus, pelaku judi online bahkan sering melibatkan orang dekat sebagai penjamin hutangnya tanpa seizin kerabat atau keluarga.

“Sering berbohong lantaran punya banyak hutang atau pinjaman. Mereka juga lebih rentan punya masalah dengan orang-orang terdekat, sehingga menjadi sensitif terhadap konflik,” ujarnya.

Lebih lanjut Novi menekankan pentingnya dukungan keluarga dan orang-orang terdekat sebagai bagian dari support system bagi seseorang yang telah kecanduan judi online.

Menurut dia, perlu kesadaran diri untuk mau berinteraksi atau berdialog guna mencari akar permasalahan dan cara menghadapinya. Jika judi online dilatarbelakangi motif ekonomi, maka segera cari solusi bersama mengatasi masalahnya.

Tetapi jika masalah hal itu terkait dengan kesenangan, maka perlu membatasi akses serta mengalihkan dengan kegiatan lain yang lebih produktif dan bermakna seperti ibadah atau meditasi.

Dengan demikian, seseorang yang kecanduan judi online diharapkan dapat membangun kebermaknaan diri dan memperoleh kebahagiaan. “Bisa juga bergabung dengan komunitas kegiatan atau belajar yang positif lainnya. Jika segala upaya sudah dilakukan tapi tidak optimal, maka bisa minta bantuan profesional seperti psikolog untuk membantu,” katanya.

Shares: