HeadlineHukum

Kejati Aceh : Kami mohon maaf kalau masih ada oknum jaksa ‘nakal’

Kejati Aceh : Kami mohon maaf kalau masih ada oknum jaksa ‘nakal’
Kepala Kejati Aceh, Bambang Bachtiar. Foto: Muhammad Fadhil/popularitas.com

POPULARITAS.COM – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh Bambang Bachtiar, didampingi wakilnya serta unsur asisten, gelar konferensi pers, Sabtu (22/7/2023) di aula kantor lembaga penegak hukum tersebut. Kegiatan itu, dilangsungkan dalam rangka peringatan Hari Bakti Adhyaksa ke-63.

Dalam keterangan persnya, selain mengungkapkan sejumlah capaian keberhasilan atas sejumlah kasus yang ditangani oleh lembaga itu, Kajati Aceh juga meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat di provinsi ujung barat Sumatra tersebut, jika masih terdapat oknum jaksa yang belum patuh dan masih ‘nakal’ dalam penyelenggaran pelayanan hukum di daerah ini.

Ia mengakui, dari sejumlah laporan pengaduan (lapdu) yang ditangai asisten pengawasan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, terdapat 8 laporan dari masyarakat terkait dengan adanya oknum jaksa ‘nakal’. 

Dari laporan tersebut, pihaknya telah melakukan penyelidikan dan memberikan hukuman displin terhadap para bawahannya itu, berupa sanksi hukuman displin, dari peringatan, ringan, hingga berat.

Sepanjang tahun ini, terangnya lagi, pihaknya telah melakukan tindakan berupa pemberian sanksi terhadap tiga orang jaksa yang terbukti melakukan penyalahgunaan wewenang dan jabatannya. “Iya, ada tiga jaksa yang sudah kita berikan hukuman,” terangnya.

Untuk itu, Bambang Bahctiar senantiasa berharap dukungan dari masyarakat Aceh, agar kiprah lembaganya lebih optimal dalam kerangka penegakan hukum. Ia juga berpesan kepada warga, untuk tidak takut melaporkan jika masih ditemui adanya perilaku bawahannya yang beritindak diluar kewenangan yang dimiliki.

Bambang Bachtiar juga menegaskan, dirinya tidak pernah bermain-main dalam penegakan hukum di Aceh. Sebab, tandasnya, apa yang dia lakukan sebagai pimpinan di institusi ini, akan jadi pertanggungjawaban dirinya di dunia dan akhirat.

“Saya tidak takut sama siapapun dalam rangka penegakan hukum,” tukasnya.

Namun, yang saya takutkan, ketika nanti Allah SWT bertanya dan meminta pertanggungjawaban saya saat nanti di akhirat tentang apa saja yang Ia lakukan selama menjadi pimpinan di Kejati Aceh. 

“Pertangungjawaban terberat saya itu nanti di akhirat, saat Allah SWT bertanya tentang apa yang sudah saya lakukan selama jadi Kepala Kejaksaan Tinggi di Aceh,” tandasnya.

Shares: