News

Mengaku Pernah Mati dan Bertemu Allah, MY Digeruduk Warga

Ilmu yang diajarkan MY diperoleh dari media sosial termasuk YouTube. Menurutnya rujukan pengajian seperti ini sangat membahayakan dan tidak ada dalil sama sekali.
Pertemuan MPU membahas isi kajian Abi MY yang dianggap menyimpang dan telah melakukan pendangkalan aqidah | Foto: Ist

BANDA ACEH (popularitas.com) – Warga Gampong Deah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh mengamankan sejumlah lelaki yang diduga mempraktekkan paham sesat di kompleks Makam Syiah Kuala, Rabu, 7 Agustus 2019 sekira pukul 22.55 WIB. Kajian yang dilakukan beberapa pria tersebut diduga menyimpang sehingga mengundang reaksi warga.

“Puluhan warga mengerumuni sejumlah lelaki yang diduga sesat ini, kita bersama Polresta Banda Aceh langsung ke lokasi untuk mencegah hal yang tak diinginkan,” kata Kapolsek Kuta Alam, AKP Edi Saputra, Kamis, 8 Agustus 2019.

Sejumlah lelaki tersebut kemudian diamankan ke Mapolsek Syiah Kuala untuk menghindari amukan warga. Di Mapolsek, polisi kemudian mengadakan musyawarah dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh. Hadir dalam pertemuan itu seperti Tgk Damanhuri, Keuchik Gampong Deah Raya, Mukim, dan sejumlah tokoh masyarakat.

“Hasil koordinasi ini yaitu setiap ada pengajian di wilayah Banda Aceh, khususnya di Komplek Makam Syiah Kuala agar melaporkan kepada perangkat gampong setempat. Terkait kajian yang diduga aliran sesat ini akan dikaji ulang oleh MPU Kota Banda Aceh dan akan dilakukan pendalaman di kantor MPU terhadap mereka,” jelasnya.

Kepolisian pun turut mengamankan peserta kajian tersebut yakni, laki-laki berinisial MY dan AN di Mapolsek Syiah Kuala guna penyelidikan lebih lanjut.

Kemudian, laki-laki berinisial ZU dan ZA mendapat jaminan, dan diberikan pembinaan oleh Ketua Mukim Syiah Kuala, Tgk Zainuddin Ubit.

Sementara itu, seorang lelaki lainnya inisial AL sementara dititipkan kepada keluarga. Namun sewaktu-waktu dia akan dihadirkan kembali untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait kajian diduga sesat yang dilakukannya tersebut.

Kenapa sesat?

MPU Kota Banda Aceh menyebutkan kelompok pengajian MY dianggap sesat. Dalam pengajiannya, MY mengaku telah mengalami kematian sebanyak tujuh kali. Kematiannya yang terakhir, kata MY, sempat bertemu dengan Allah dan Rasulullah sebanyak 22 kali. Ia juga mengaku didatangi Abu Bakar Siddiq yang kemudian diperintahkan oleh Syeikh Abdurrauf supaya bertaubat.

MY juga mengaku tidak pernah mempelajari ilmu pengetahuan agama dan tidak pernah mengajar. MY hanya mendapat ilmu melalui ilham kemudian mengajarkannya kepada masyarakat.

Salah seorang pemuka agama di Banda Aceh yang ikut dalam pertemuan tersebut, Ustad Fahmi Sofyan, menyebutkan pengajian MY belum dikenal di Banda Aceh. Dia meminta pengajian tersebut dihentikan agar tidak terlibat konflik dengan masyarakat.

“Mengajarkan orang lain tanpa adanya ilmu adalah sesat dan menyesatkan, maka tidak dibenarkan dalam Islam,” kata Ustad Fahmi Sofyan.

Wakil Ketua I MPU Kota Banda Aceh Tgk Bulqaini mengatakan, ilmu yang diajarkan MY diperoleh dari media sosial termasuk YouTube. Menurutnya rujukan pengajian seperti ini sangat membahayakan dan tidak ada dalil sama sekali.

“Kasus Abi Muhammad Yahya (MY) bukan kepada penodaan agama, tetapi pendangkalan aqidah. Sehingga ini kita arahkan kepada Satpol PP/WH Kota Banda Aceh,” ujar Tgk Bulqaini.

Lebih lanjut, Mukim Syiah Kuala Tgk Zainuddin Ubit mengatakan warga berang dengan kajian yang dilakukan MY dan kelompok pengajiannya. Hal ini lantaran MY menyebutkan para santri yang mondok di dayah sebagai kafir.

“Diakui hal ini dikatakannya berdasarkan konten video YouTube yang tersebar,” ujar Zainuddin.

Pihak MPU Kota Banda Aceh menyimpulkan agar pengajian MY dihentikan di seluruh daerah tersebut. MPU menilai apa yang disampaikan MY mengarah kepada penyimpangan tauhid dan pendangkalan aqidah, tetapi bukan penistaan agama. Saat ini, MY telah diserahkan kepada Satpol PP/WH Kota Banda Aceh untuk pendalaman penyidikan.*(ASM)

Shares: