Headline

Conrad Petroleum kantongi izin join studi migas di Aceh

Conrad Petroleum Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapore, telah mendapatkan izin studi potensi minyak dan gas di Aceh, dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Kepala Pansel Kepala BPMA, Mahdinur

BANDA ACEH (popularitas.com) : Conrad Petroleum Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapore, telah mendapatkan izin studi potensi minyak dan gas di Aceh, dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Hal ini disampaikan oleh CEO perusahaan energi tersebut, Miltos Xynogalas, saat beraudiensi dengan Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur, diruang kerjanya, Kamis, 8 Agustus 2019.

Dalam penjelasannya, Miltos mengatakan, pihaknya akan melakukan studi potensi migas di area offshore, atau lepas pantai kawasan Singkil, dan juga kawasan lepas pantai Meulaboh, di Aceh Barat.

Untuk pelaksanaan kegiatan joint studi ini, katanya, perusahaannya akan bekerjasama dengan pihak Pembangunan Nasional Veteran Jogyakarta, dan juga Direktorat Jenderal Migas, Kementrian ESDM.

Izin kegiatan joint studi yang diberikan Kementrian ESDM, telah terbit pada tanggal 1 Agustus 2019, dan akan berlaku hingga 8 bulan kedepan. “Kita berharap, dengan waktu yang diberikan tersebut, pihaknya dapat bekerja lebih cepat dari target yang diberikan,” katanya.

Ia menerangkan, upaya pihaknya melakukan joint studi potensi Migas di Aceh, adalah bagian dari pengembangan bisnis perusahaannya, dan juga strategi ekspansi pihaknya yang selama ini telah bekerja disektor minyak dan gas di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, sambung Miltos, pihaknya telah bekerja disejumlah area, dan total investasi yang telah digelontorkan perusahaannya untuk eksploitasi migas di negara ini telah mencapai USD 60 juta.

Sebagai bentuk keseriusan pihaknya akan berinvestasi di Aceh, terutama disektor energi dan migas, terang Miltos, untuk dapat diketahui, pemerintah Indonesia menerapkan aturan yang ketat perihal studi migas. Dan setiap perusahaan diwajibkan menyetorkan jaminan uang senilai USD 1 juta, untuk satu areal atau lokasi yang akan dilakukan studi. Nah, sambungnya, Conrad Petroleum sendiri, telah menyetorkan uang sebesar USD 2 juta, atau setara hampir Rp30 milyar guna melakukan studi di Singkil dan Aceh Barat.

“Jadi, untuk studi di Aceh saja, kita sudah serahkan uang jaminan sebesar USD 2 juta ke rekening Bank BNI, yang dipersyaratkan oleh Kementrian ESDM,” tukasnya.

Dirinya berharap, hasil studi yang dilakukan pihaknya, mendapatkan hasil yang positif, sehingga, tahapan selajutnya dari kegiatan ini, perusahaanya akan melakukan proses eksplorasi hingga eksploitasi.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat mendengarkan paparan dari Conrad Petroleum Ltd terkait dengan kegiatan joint studi migas di Aceh.

“Kami ingin hadir bersama pemerintah dan rakyat Aceh, untuk bersama-sama membangun ekonomi negeri ini jika dari hasil studi tersebut ditemukan adanya potensi dan cadangan migas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur mengatakan, pihaknya berharap, kegiatan studi yang dilakukan pihaknya membuahkan hasil yang baik.

Mahdinur juga menyambut baik rencana Conrad tersebut, dan dirinya mengingkan dalam kegiatan studi tersebut, perusahaan tersebut dapat membangun kantor di Aceh, dan juga menyimpan seluruh uangnya dalam pembiayaan studi itu di perbankan di provinsi ini. “Saya pikir kontribusi dimulai dari hal-hal kecil seperti ini,” katanya.

Conrad sendiri, saat ini baru pada tahap melakukan preliminary study, atau studi awal, untuk melakukan studi geologi dari berbagai sumur minyak dan gas yang ada di dua daerah, yakni Aceh Barat dan Singkil, sebutnya.

Memang selama ini, kawasan pantai barat dan selatan di Aceh, masih belum tersentuh potensi migasnya, dan dengan ini kita sangat berharap, kegiatan studi yang dilaksanakan Conrad ini membuahkan hasil, sehingga kedepannya ada kegiatan eksploitasi migas dikawasan ini. “Kita mengingkan hasil studi ini hingga ketahapan produksi kedepannya,” katanya. (SKY)

Shares: