HeadlineNews

Pulang Dari Thailand, Nova Langsung Gelar Rapat Dengan Kadin Aceh dan SKPA

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, baru saja tiba di tanah air, usai mengikuti rangkaian kegiatan IMT-GT yang dilangsungkan di Bangkok Thailand, Selasa malam, 25 Juni 2019. Tak butuh waktu lama, Rabu, 25 Juni 2019 pagi, Nova langsung mengumpulkan seluruh kepala satuan kerja perangkat Aceh (SKPA), dan jajaran Pengurus Kadin Aceh.
Pulang Dari Thailand, Nova Langsung Gelar Rapat Dengan Kadin Aceh dan SKPA

BANDA ACEH (popularitas.com) – Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, baru saja tiba di tanah air, usai mengikuti rangkaian kegiatan IMT-GT yang dilangsungkan di Bangkok Thailand, Selasa malam, 25 Juni 2019. Tak butuh waktu lama, Rabu, 25 Juni 2019 pagi, Nova langsung mengumpulkan seluruh kepala satuan kerja perangkat Aceh (SKPA), dan jajaran Pengurus Kadin Aceh.

Hampir seluruh kepala dinas hadir dalam pertemuan tersebut, sementara dari pihak Kadin Aceh, dihadiri jajaran pengurus yang dipimpin langsung Makmur Budiman.

Di hadapan para kepala SKPA, Nova memaparkan presentasinya selama kurang dari satu jam, untuk menerangkan kepada para stafnya dan kalangan pengusaha, tentang progres dan capaian dari kegiatan IMT GT, yang berpeluang bagi upaya memajukan perekonomian Aceh.

Melalui rapat itu, Nova meminta Kepala Dinas Pariwisata Aceh dan juga Bappeda Aceh untuk menghitung load faktor, atau faktor beban terkait kendala, sehingga penerbangan komersil Garuda Indonesia dapat kembali melayani flight ke Kota Sabang.

“Kalau perlu kita subsidi, kenapa tidak, asal mereka tidak menghentikan penerbangan ke Sabang,” sebut Nova.

Dalam kesempatan itu, Nova meminta semua pihak, terutama para kepala SKPA, untuk bersinergi dengan pengusaha dalam memanfaatkan aset pemerintah Aceh, agar dapat dikelola dan menghasilkan pendapatan, dan juga peluang kerja bagi masyarakat.

Baca juga : Nova Iriansyah tak Bebankan Peserta STQH Nasional Bawa Prestasi Prestisius

Sebagai contoh, kata Nova, Pemerintah Aceh ini memiliki banyak sekali aset, yang setiap tahunnya pengeloaan aset tersebut justru membebani anggaran daerah untuk rehabilitasi dan perawatan. “Nah kedepan, saya menginginkan agar hal ini dapat dikelola pihak swasta, terutama kalangan pengusaha Aceh agar dapat dimanfaatkan dengan baik tanpa melupakan fungsi pelayanan publik,” katanya.

Nova kembali mengingatkan bawahannya meningkatkan transparansi dalam pengelolaan aset dan tidak lagi membebani anggaran daerah untuk pengembangan aset tersebut. Sebagai contoh, sebut Nova, Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan (Dinkeswanak) Aceh. Dia mengimbau dinas tersebut tidak perlu lagi memelihara sapi di Saree, karena hal-hal seperti itu sudah dapat dikerjasamakan dengan pihak swasta.

Begitu juga dengan sistem pengelolaan peternakan ayam dan pakan ternak. Menurutnya hal-hal seperti ini tidak boleh lagi dikerjakan oleh pemerintah, tetapi dapat bekerjasama dengan pihak swasta.

“Pemerintah ini tugasnya bukan mencari keuntungan, tapi kita memberikan stimulus agar perekonomian berjalan,” paparnya.

Untuk itu, Nova mengingatkan kepada bawahannya, untuk sedapat mungkin memanfaatkan aset Pemerintah Aceh guna memberikan lapangan kerja yang seluasnya kepada masyarakat. “Nah, pemanfaatan aset ini tidak bisa kita yang mengerjakan, biar swasta yang masuk,” jelasnya.

Agar swasta dapat masuk dalam pengelolaan aset, diperlukan kepastian hukum, kerangka hukum, dan dasar pijakan yang jelas. “Dan saya pikir, ada banyak konsep kerjasama yang bisa dilakukan antara pemerintah dan swasta,” terang Plt Gubernur Aceh.

Kepada jajaran Kadin Aceh yang hadir, Nova juga meminta keseriusannya untuk bersama menggerakan perekonomian Aceh agar sinergitas pemerintah dan kalangan pengusaha mendorong ekonomi daerah ini. “Pemerintah Aceh tidak bisa kerja sendiri, kita mesti bermitra dengan kalangan pengusaha,” katanya.

Selain dari unsur SKPA, dan Kadin Aceh, pertemuan itu juga turut dihadiri Dirut Bank Aceh, Hizir Sulaiman.

Sebelumnya di IMT GT yang berlangsung di Bangkok, Thailand, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah turut mengusulkan beberapa program dalam rangka meningkatkan konektivitas udara dari Sabang-Phuket-Krabi-Langkawi. Selain itu, Nova juga mengusulkan program peningkatan konektivitas maritim, pengembangan wisata, program wisata halal, zona ekonomi khusus, program penghijauan kota, dan riset yang dikerjakan Unsyiah.

Berbagai program tersebut telah disepakati oleh ketiga negara dalam sebuah perjanjian yang menetapkan lima bandara Indonesia, yang akan menjadi pintu masuk langsung dalam kerjasama IMT GT, yaitu Aceh Besar, Medan, Padang, Silangit, dan Tanjung Pandan.(SKY)

Shares: