EkonomiHeadline

Nilai Tukar Petani Aceh Turun

(ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyatakan nilai tukar petani (NTP) pada Februari 2020 di Aceh mengalami penurunan 1,87 persen karena indeks yang diterima petani Aceh menurun 1,34 persen.

“Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di beberapa daerah di Aceh pada Februari 2020, dihasilkan NTP sebesar 99,20 atau mengalami penurunan indeks sebesar 1,87 persen,” kata Kepala BPS Aceh Ihsanurijal di Banda Aceh, Jumat (6/3/2020).

Data BPS Aceh yang dirilis pada Senin (2/3) lalu menyebutkan bahwa NTP turun tersebut disebabkan indeks yang diterima petani menurun sebesar 1,34 persen, sementara indeks yang dibayar petani meningkat sebesar 0,54 persen.

Harga yang diterima pada Februari 2020 tercatat sebesar 103,90 atau turun sebesar 1,34 persen dibanding periode sebelumnya. Sedangkan indeks harga yang dibayar petani tercatat sebesar 104,74 atau meningkat sebesar 0,54 persen dibanding periode sebelumnya.

“Hal ini disebabkan oleh menurunnya harga yang diterima petani pada subsektor tanaman pangan dan tanaman perkebunan rakyat. Sedangkan peningkatan harga yang dibayar petani tersebut terjadi pada semua subsektor,” katanya.

Ia mencatat nilai tukar petani subsektor tanaman pangan sebanyak 99,83 pada Januari, kemudian turun menjadi 98,80 pada Februari. Sedangkan NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat senilai 104,69 pada Januari, kemudian turun menjadi 100,71 pada Februari.

Disamping itu, BPS Aceh juga menyebutkan bahwa berdasarkan pemantauan harga-harga kebutuhan rumah tangga di beberapa daerah perdesaan Provinsi Aceh selama Februari, terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,67 persen.

Inflasi di perdesaan yang terjadi pada wilayah Aceh selama Februari disebabkan naiknya harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan naiknya harga barang seperti rokok, cabe, beras, gula pasir, tongkol, dan bawang.

“Sedangkan harga barang dan jasa pada kelompok pendidikan dan kelompok pakaian dan alas kaki tetap stabil,” katanya.

Selama Februari juga, harga gabah kualitas gabah kering panen (GKP) ditingkat petani menurun sebesar 0,04 persen, yang menjadi Rp4.952 per kilogram. Namun, di tingkat penggilingan harga GKP meningkat sebesar 0,03 persen, atau menjadi Rp5.027 per kilogram.(ANT)

Shares: