EkonomiHeadline

Omzet Pedagang di Pasar Aceh Lesu Selama COVID-19

Pasar Aceh Ditutup untuk Disterilkan Cegah Covid-19
Ilustrasi, Penjualan di pasar Aceh, Banda Aceh lesu selama sekolah diliburkan menangkal corona. Muhammad Fadhil | popularitas.com

BANDA ACEH (popularitas.com) – Daya beli di Pasar Aceh lesu setelah merebaknya isu virus corona di Indonesia, terutama di Tanah Rencong. Sejak pemerintah meliburkan sekolah, daya beli di pasar tradisional ini menurun tajam.

Ramli (38), salah seorang pedagang mengatakan, dagangannya sangat sulit laku pasca pemerintah mengumumkan agar masyarakat menghindari tempat-tempat keramaian. Kondisi ini membuat omzet terganggu dan menurun drastis.

“Memang cukup sepi sekali, ini sudah terlihat beberapa hari ke belakang,” kata Ramli saat ditemui di Pasar Aceh, Banda Aceh, Selasa, (24/3/2020).

Ia menjelaskan, pada hari biasanya, omzet yang diperoleh dari dagangannya mencapai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta. Setelah isu corona merambah ke Aceh, omzet dagangannya pun tak sampai Rp 1 juta.

“Cukup terasa memang, tetapi bagaimana lagi, memang sudah begini,” ujar Ramli.

Ramli berharap pemerintah dapat mencari solusi supaya pengunjung di Pasar Aceh kembali normal seperti biasanya. Sulusi yang dimaksud berupa perubahan mindset pada masyarakat agar mereka tak takut mengunjungi pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan.

Di sisi lain, menurutnya, perubahan mindset itu juga harus sejalan dengan prosedur kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Sehingga, pusat-pusat perbelanjaan terbebas dari virus corona.

“Ini sepi karena masyarakat takut terkena virus corona, jadi kami berharap ada solusi supaya masyarakat tidak takut,” jelasnya.

Omzet Pedagang di Pasar Aceh Lesu Selama COVID-19

Bukan hanya di Pasar Aceh, kondisi yang sama juga mendera sejumlah toko-toko ponsel dan aksesoris handphone di Banda Aceh. Hal ini seperti yang terlihat di sejumlah toko di Jalan Panglima Polem, Peunayong.

Zulfahmi (25), salah satu karyawan aksesoris handphone mengatakan, setelah isu virus corona merambah ke Aceh, omzet di tokonya menurut drastis. Sebelumnya, ia mendapatkan omzet Rp 4 hingga Rp 5 juta per hari.

“Setelah heboh virus corona ini, setengah omzet kami hilang, sekarang rata-rata per hari hanya Rp 2 juta,” pungkasnya. [acl]

Reporter: Fadhil

Shares: