News

Panglima TNI : Oknum Paspamres perkosa Kostrad di pecat 

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, benarkan bahwa saat ini PUSPOM TNI telah menaham Mayor Infanteri BF, oknum tentara dari kesatuan Pasukan Pengawal Presiden (Paspamres) yang diduga lakukan perkosaan terhadap prajurit wanita Divisi Infateri 3/Kostrad Letnan Dua Caj (K) GER.
Panglima TNI : Oknum Paspamres perkosa Kostrad di pecat 
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./foc.

POPULARITAS.COMPanglima TNI Jenderal Andika Perkasa, benarkan bahwa saat ini PUSPOM TNI telah menaham Mayor Infanteri BF, oknum tentara dari kesatuan Pasukan Pengawal Presiden (Paspamres) yang diduga lakukan perkosaan terhadap prajurit wanita Divisi Infateri 3/Kostrad Letnan Dua Caj (K) GER.

Dalam keterangannya, Kamis (1/12/2022) dikutip laman Antara, Jenderal Andika Perkasa membenarkan kasus itu, seraya mengatakan bahwa saat ini persoalan itu tengah dalam proses hukum.  “Oh sudah, sudah diproses hukum langsung,” kata Jenderal Andika kepada wartawan usai melepas Satuan Tugas Maritime Task Force TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL di Kolinlamil, Tanjung Priok.

Berdasarkan informasi yang diterima, peristiwa dugaan pemerkosaan yang melibatkan perwira Paspampres tersebut terjadi di Bali pada pertengahan November 2022.

Saat ini, lanjut Panglima, Mayor BF telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Detasemen Polisi Militer TNI. Sebelumnya, tersangka BF telah menjalani penyidikan di Makassar, Sulawesi Selatan.

Penyidikan dilakukan di Makassar karena korban pemerkosaan merupakan prajurit yang bertugas di Divisi Infanteri 3/Kostrad yang markasnya berada di Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

“Jadi, kalau enggak salah sidiknya di Makassar karena korban ini bagian dari Divisi 3/Kostrad, tetapi akan diambil alih oleh Puspom TNI karena pelaku ‘kan Paspampres. Itu ‘kan di bawah Mabes TNI, kita ambil alih, penanganan di TNI,” papar Jenderal Andika.

Selain terkena pasal pidana, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini memastikan perwira pelaku pemerkosaan itu juga dipecat dari TNI.

“Satu, itu tindak pidana, ada pasal yang pasti kita kenakan, KUHP ada. Kedua adalah dilakukan sesama keluarga besar TNI. Bagi saya keluarga besar TNI, Polri, sama saja maka hukuman tambahannya adalah pecat. Itu harus,” tegas Andika.

Shares: