News

PHE Targetkan Lifting Migas dari Dua Blok Ini Tahun Depan

Ilustrasi (Antara)

JAKARTA (popularitas.com) – Pertamina Hulu Energi (PHE) menargetkan produksi siap jual atau lifting migas pada tahun depan sebesar 181.510 barel setara minyak per hari (BOEPD). Target tersebut naik tipis sebesar 3,32 persen dari target tahun ini sebesar 175.674 BOEPD.

Target lifting migas PHE pada 2020 mencakup lifting minyak sebesar 83.100 barel minyak per hari (BOPD) dan penjualan gas sebesar 570,11 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Sedangkan target lifting minyak tahun ini sebesar 76.971 BOPD dan gas 572 MMSCFD.

Hingga akhir Oktober 2019, PHE mencatat lifting migas sebesar 178.208 BOEPD yang terdiri dari lifting minyak 77.179 BOPD dan penjualan gas sebesar 585 MMSCFD. PHE optimistis target capaian tersebut bisa terjaga hingga akhir tahun.

“Proyeksi hingga akhir tahun, lifting migas mencapai 178.052 BOEPD atau 101% dari target pada RKAP 2019. Lifting minyak 100% dari target dan gas 102% dari target,” ujar Direktur Utama PHE Meidawati dalam keterangan tertulis, Jumat (13/12).

Lebih lanjut Meidwati mengatakan PHE Blok Offshore North West Java (ONWJ) masih menjadi kontributor terbesar lifting minyak PHE, yakni sebesar 25.788 BOPD. Selain itu, Blok Offshore Southeast Sumatra (OSES) turut berkontribusi sebesar 25.331 BOPD. PHE memiliki hak partisipasi (Participating Interest/PI) sebesar 90% di Blok ONWJ dan Blok OSES.

Kontributor lainnya adalah Blok CPP (BOB) sebanyak 4.763 BOPD, Blok Tomori Sulawesi sebesar 3.729 BOPD, Blok Jambi Merang sebesar 3.599 BOPD, dan Blok West Madura Offshore (WMO) dengan lifting minyak 3.116 BOPD.

Untuk lifting gas, kontributor terbesar yaitu Blok Tomori Sulawesi sebesar 146,8 MMSCFD. PHE tercatat menguasai 50% PHE di Blok Tomori.

Selain itu, Blok WMO mencatat lifting gas sebesar 94,5 MMSCFD, Blok ONWJ sebesar 73 MMSCFD, dan Blok Jambi Merang 68,3 MMSCFD.

Hingga Oktober 2019, PHE telah mengebor dua sumur eksplorasi, 35 sumur pengembangan, dan 39 sumur pekerjaan ulang. Untuk seismik 2D mencapai 4.291 km dan seismik 3D 95 km2.

Total biaya investasi yang telah dikeluarkan hingga Oktober 2019 mencapai US$216 juta. Hingga akhir 2019, biaya investasi yang terserap diestimasi mencapai US$328 juta.

Adapun saat ini PHE melanjutkan beberapa kegiatan pengeboran. “Hingga akhir tahun ini kami berupaya mengebor lima sumur eksplorasi dan 43 sumur pengembangan,” kata Meidawati.*

Sumber: KataData

Shares: