POPULARITAS.COM – Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekdako Banda Aceh Aulia R Putra dinilai playing victim dengan menyampaikan berita bohong di berbagai media. PPNI menantang Aulia buka-bukaan dan segera menyampaikan apa yang menyebabkan 37 perawat RSUD Meuraxa tidak lulus evaluasi.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Bidang Hukum dan Pemberdayaan Politik PPNI Kota Banda Aceh, Fahmy dalam keterangannya kepada popularitas.com, Selasa (19/12/2023).
“Kalau memang sudah sesuai aturan beberkan saja kepada publik. Ini jangankan kita, sejawat yang katanya dievaluasi saja tidak tau nilai mereka berapa, jatuhnya di mana, dan apa yang membuat mereka tidak lulus,” ujar Fahmy.
Baca: Dikirimi 100 papan bunga, Pemko Banda Aceh bela diri
Fahmy meminta pihak RSUD Meuraxa dan Pemko Banda Aceh agar segera menyampaikan nilai hasil evaluasi kepada 37 perawat yang dipecat tersebut supaya semua transparan dan jelas.
“Kalau media mau konfirmasi, total ada 88 pegawai yang dipecat di RSUD Meuraxa, 37 di antaranya perawat sejawat kami. Silakan ditanya apa mereka tau berapa nilai evaluasinya,” kata Fahmy
Harusnya, tambah Fahmy, nilainya diumumkan terlebih dahulu, bukan langsung pecat sebelum nilainya keluar. PPNI meminta Aulia untuk segera mengumumkan nilai evaluasi tersebut kepada publik.
Fahmy menambahkan materi ujian tulis terkait Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Code Blue, papan komando, dan tetesan infus, sedangkan untuk ujian praktek pun terkait pemasangan infus dan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
“Rata-rata mereka yang tidak lulus sudah memiliki sertifikat pelatihan BTCLS yang diselenggarakan oleh pihak RSUD Meuraxa itu sendiri. Artinya, secara kemampuan mereka tidak bermasalah,” ujar Fahmy.
Baca: 37 nakes RSUD Meuraxa dipecat, perawat kirim 100 papan bunga ke balai kota
Selanjutnya, wawancara saat evaluasi pihak RSUD Meuraxa memberikan pertanyaan seputar tentang kenapa memilih bekerja dan apa motivasi dalam bekerja di RSUD Meuraxa.
“Pada test wawancara, yang mewawancarai Billi, Joni dan Direktur RSUD Meuraxa Riza Mulyadi menanyakan siapa bekingmu ? Pertanyaan macam apa begini saat wawancara apalagi perihal ini terjadi di rumah sakit pemerintah yang notabenenya bukan milik pribadi Plt. Direktur,” tanya Fahmy.
Di samping itu, Fahmy turut menyayangkan setelah pemecatan 37 perawat dengan alasan evaluasi tersebut RSUD Meuraxa malah menerima pegawai baru tanpa ujian seleksi sehingga mereka sudah bekerja di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh.
“Ada 40 pegawai baru yang masuk ke RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh tanpa adanya ujian seleksi. Anehnya, kenapa pegawai lama dikeluarkan karena evaluasi tapi yang baru bisa masuk tanpa ujian ? Ayo Aulia buka-bukaan juga dong terkait perihal ini atau biar kami yang buka,” tambah Fahmy.