News

Sekolah Libur 14 Hari, Ini Respon Orang Tua Murid

Mulai Senin, Madrasah di Aceh Utara Belajar Tetap Muka
Ilustrasi. Sejumlah santri mengikuti pawai peringatan Hari Santri Nasional di Meulaboh, Aceh Barat, Aceh. Jumat (19/10/2018). Kegiatan yang diikuti ratusan santri dan guru dari berbagai sekolah dan pesantren tersebut untuk memperingati Hari Santri Nasional pada 22 oktober mendatang. (Antara Aceh/Syifa Yulinnas/18)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Orang tua murid mengapresiasi kebijakan Pemerintah Aceh yang mengambil langkah untuk meliburkan sementara proses belajar mengajar di sekolah, mulai tingkat dasar hingga sekolah menengah atas, bahkan perguruan tinggi.

“Pada intinya memang orang tua, merespon baik kebijakan dari Plt gubernur dan kepala dinas kabupaten/kota atas kebijakan ini, memang ada kekhawatiran dari wali murid terhadap virus ini,” kata Rusydi, salah satu orang tua murid di Banda Aceh, Senin (16/3/2020).

Rusydi memiliki tiga orang anak yang saat ini menempuh pendidikan di sekolah dasar dan madrasah aliyah. Dua di antaranya bahkan tinggal di pesantren terpadu di Kabupaten Aceh Besar.

“Dari pesantren sudah disuruh jemput, hanya tinggal satu yang saat ini kelas 3 karena mereka harus mengikut ujian UAMBK,” tutur Rusydi.

Rusydi berharap pemerintah dan guru di sekolah tidak serta merta meliburkan para siswanya, melainnya harus melangsungkan proses belajar jarak jauh, seperti memberi tugas atau sebagainya.

“Harus ada cara-cara tersendiri untuk anak muridnya, bukan hanya liburan, ini liburan khusus namanya, walupun libur ini harus ada pembelajaran,” jelas Rusydi.

Meski sekolah sudah libur, Rusydi tetap mengawasi anaknya untuk belajar. Selain itu, ia juga mengawasi anak-anak agar tidak keluyuran.

“Bahkan kami yang perantau, ada juga anak bilang jak tawoe gampong (yuk kita pulang), saya bilang tidak bisa, tidak boleh kemana-mana, bahkan anak-anak meminta tempat bermain, jadi tidak kita telorir, karena harus menjauhi keramaian-keramaian,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, seluruh madrasah dan pesantren yang berada di bawah Kanwil Kemenag Aceh diliburkan selama 14 hari, terhitung mulai 16 sampai 28 Maret 2020. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tersebarnya virus corona.

Selain madrasah dan pesantren, liburan tersebut juga berlaku bagi sekolah yang berada di bawah Dinas Pendidikan Aceh. Demikian juga dengan universitas-universitas yang ada di Tanah Rencong.[acl]

Reporter: Fadhil

Shares: