KesehatanNews

Sering Habis di Lab, Ini Fungsi Reagen Tes Corona

Korea Selatan Bantu Indonesia Alat PCR, Bisa Periksa 32.200 Pasien Corona
Ilustrasi. (foto: pasardana)

JAKARTA (popularitas.com) – Institute of Tropical Disesase (ITD) Universitas Airlangga kehabisan kit reagen ekstraksi Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Melalui surat edaran yang beredar, pihaknya telah memesan kit reagen sejak 24 Maret 2020 namun hingga kini belum tiba.

“Iya saat ini kami tidak bisa melakukan pemeriksaan karena kehabisan kita reagen. Di BBLK juga sama. Bahkan di sana lebih dulu kehabisan kit reagen,” kata Jubir Tim Satgas Corona RS Unair, dr Alfian Nur Rosyid SpP baru-baru ini.

Reagen adalah ekstraksi yang digunakan dalam pengecekan spesimen. Reagen berisi sejumlah senyawa kimia untuk mendeteksi SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit COVID-19.

“Reagen itu bahan kimia yang kalau dicampur-campur akan menghasilkan reaksi yang dipakai untuk mendeteksi virus Corona. Kalau reagennya PCR berarti bahan kimia yang dibutuhkan untuk bisa mendeteksi virus Corona yang ada di sampel swab,” kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) Prof Amin Soebandrio, Kamis, 23 April 2020.

Karena SARS-CoV-2 adalah virus berbasis RNA (Ribonucleic acid), yang berarti genomnya tidak berdasarkan DNA (Deoxyribonucleic acid), mendeteksi virus bergantung pada kit reagen untuk mengubah genom virus yang tadinya RNA menjadi DNA. Kemudian setelah itu melakukan deteksi dengan PCR (polymerase chain reaction).

“Satu kit yang sudah jadi, reagennya ada beberapa jenis. Isinya bermacam-macam mulai dari enzim khusus sampai bahan kimia (lainnya),” tambahnya.

Pengujian virus Corona dengan reagen disebutkan oleh banyak ahli di dunia memakan proses yang sangat rumit dan membutuhkan banyak komponen sintetik yang berbeda. Keberhasilan pendeteksian juga bergantung dari seberapa baik petugas kesehatan mengambil swab yang berasal dari hidung atau tenggorokan pasien.

Sumber: Detik

Shares: